Drama di balik program Makan Bergizi Gratis (MBG) makin panas!. Pertarungan dua raksasa kabinet, Menkeu Purbaya Yudi Sadewa dan Menko Luhut Binsar Pandjaitan, kini menyeret aroma proyek jumbo dan permainan kekuasaan di lingkaran elite.
Kanal YouTube Ranilsim Kajinar pada Minggu (05/10) menjadi panggung pembongkaran paling berani pekan ini. Dalam video berdurasi sejam, Ranilsim menelanjangi konflik tersembunyi antara dua menteri yang kini saling sindir lewat kebijakan dan data.
“Luhut itu bukan pengatur menteri, tapi kelakuannya kayak perdana menteri bayangan!” seru Ranilsim tajam.
Menurutnya, langkah Luhut membela Badan Gizi Nasional (BGN) bukan tanpa motif. “Riset di Danau Toba? Siapa yang punya proyeknya? Siapa yang danai? Ini bukan soal gizi, ini soal gengsi dan proyek!” katanya menuding.
Menteri Keuangan Purbaya sebelumnya menegaskan akan menarik anggaran MBG yang belum terserap. “Kalau enggak jalan, uangnya kita tarik!” tegasnya.
Namun, begitu pernyataan itu keluar, Luhut langsung muncul di depan publik membela BGN habis-habisan. Ranilsim mencium bau kepanikan di balik langkah cepat Luhut itu.
“Kenapa tiba-tiba Luhut yang pasang badan? Karena ada proyek yang lagi berjalan di bawahnya. Kalau anggaran ditarik, bisa ambruk semuanya,” sindir Ranilsim.
Lebih parah lagi, menurut pengakuan salah satu pejabat BGN yang sempat viral, ada politisi minta jatah dapur MBG!
“Ada WA dari politisi, minta dapur. Saya blok!” ujarnya dalam video yang diputar Ranilsim.
Ranilsim tak menahan diri. “Kalau itu benar, maka proyek gizi ini sudah jadi proyek gila! Rakyat butuh makan, tapi yang kenyang malah para pemain proyek!” katanya tajam.
Tak cukup satu lawan, Purbaya juga berseteru dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Bahlil menuding data LPG 3 kg milik Kemenkeu salah. Tapi Purbaya tak tinggal diam.
Ia balik menegaskan: harga subsidi LPG itu sudah disahkan dalam APBN yang artinya, menjual di atas harga itu sama saja melanggar undang-undang!
Ranilsim menyebutnya sebagai bukti kekacauan tata kelola negara.
“Kalau APBN dibilang salah, itu artinya negara salah! Lalu siapa yang ambil untung dari selisih harga LPG? Jangan-jangan pemainnya itu-itu juga!”
Ranilsim menggambarkan pertarungan ini bukan sekadar beda kebijakan, tapi sudah jadi adu bala politik dan ekonomi.
“Kalau sudah adu bala, pasti ada yang tumbang. Pertanyaannya: siapa di balik proyek MBG dan riset Toba itu?” tanya Ranilsim Kajinar
Menurutnya, publik harus waspada karena di balik jargon “program rakyat”, sering terselip proyek untuk kelompok tertentu.
“Dana MBG ini bukan kecil, Rp71 triliun! Kalau separuhnya bocor, sama saja rakyat disuruh makan janji, bukan makan bergizi,” ucapnya.
“Kalau proyek bergizi gratis berubah jadi proyek bergizi gila, maka yang kenyang bukan rakyat, tapi para pemburu proyek!”
Ranilsim menegaskan dukungan penuh kepada Purbaya untuk menarik dana dan membongkar permainan busuk.
“Tarik semua dana yang tak terserap! Kalau ada yang main proyek, buka ke publik! Rakyat muak jadi korban permainan politik dapur dan proyek gizi!” tegas Ranilsim Kajinar