Suasana Gedung Olahraga Lamongan, Sabtu (27/9/2025), terasa penuh energi sejak pagi. Ribuan orang memadati area sejak pukul 08.00 WIB untuk mengikuti “Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Maju” yang diinisiasi Gerakan Rakyat (GR) Lamongan bersama Anies Baswedan. Target awal 2.500 peserta langsung terlampaui, membludak hingga lebih dari 3.000 orang yang datang dengan semangat ingin menyimak gagasan pemimpin nasional tersebut.
Rangkaian acara dimulai dengan lantunan lagu Indonesia Raya dan mars Gerakan Rakyat yang menggema mengiringi kedatangan Anies. Kehadiran Bupati Lamongan, Kapolres, tokoh masyarakat, dan perwakilan partai politik menambah khidmat momentum yang juga menjadi saksi pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) GR Jawa Timur serta 28 DPD GR se-Jawa Timur.
Sebagai pembicara utama, Anies tidak sekadar memberi orasi, tetapi juga menyalakan semangat persatuan. Dalam dialog kebangsaan itu, ia merangkum tujuh pesan penting bagi pengurus dan simpatisan GR maupun generasi muda Indonesia:
Merangkul Semua Elemen Bangsa
Anies menekankan pentingnya melupakan rivalitas Pilpres lalu. “Gerakan Rakyat harus merangkul semua demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Ia mengingatkan peserta untuk aktif mencatat janji-janji presiden saat kampanye. “Ingatkan, tetapi jangan sekadar mengkritik,” pesannya.
Menurutnya, Indonesia masih muda dan memiliki banyak peluang. “Jangan pesimis. Negeri ini masih bisa terus ditata menuju kejayaan.”
Anies mendorong generasi muda agar peduli pada bangsa. “Demo itu ciri demokrasi hidup. Arahkan agar tak anarkis, jaga media agar bebas, oposisi bisa eksis, dan pemilu harus jurdil,” tegasnya.
Ia menyinggung pentingnya netralitas lembaga hukum. “Jangan ada politisasi hukum dan peradilan,” ucapnya.
Kesetaraan peran ibu dan perempuan dalam pemerintahan juga menjadi sorotan penting.
Sebagai penutup, Anies mengajak generasi muda untuk gemar membaca. “Itu jendela pengetahuan untuk kemajuan bangsa.”
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama. Di balik rangkaian resmi itu, aura kebersamaan dan optimisme terasa kental—seakan meneguhkan harapan akan lahirnya kepemimpinan yang menatap masa depan dengan visi kebangsaan.Liputan: Yunus Hanis Syam – suaranasional.com