Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid menyampaikan kebanggaannya atas pidato Presiden Prabowo Subianto di forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York pekan ini. Menurutnya, pidato yang menyoroti keadilan global dan solusi perdamaian dunia itu menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk kembali diperhitungkan sebagai kekuatan internasional.
“Dengan keberanian beliau menyerukan keadilan dunia, seluruh rakyat Indonesia selayaknya merasa terangkat martabatnya. Sudah lama kita menanti pemimpin yang berani berbicara lugas di panggung dunia,” ujar Habib Umar Alhamid Kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).
Habib Umar menilai, pernyataan Prabowo di PBB menghadirkan gema sejarah kepemimpinan Indonesia pada era Sukarno dan Suharto, ketika Indonesia dikenal aktif memperjuangkan isu-isu global seperti Gerakan Non-Blok.
“Baru kali ini, setelah sekian lama, muncul kembali seorang pemimpin yang diperhitungkan. Pernyataan Presiden Prabowo tegas, lugas, dan memberikan solusi nyata untuk perdamaian dunia,” tegasnya.
Menurut Habib Umar, keberanian Prabowo menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang menandai kebangkitan diplomasi Indonesia. Ia menilai langkah ini tidak hanya membangkitkan kebanggaan nasional, tetapi juga mengirim pesan kepada kekuatan adidaya bahwa Indonesia siap berdialog setara.
“Rakyat kita rindu sosok pemimpin yang memiliki kesetaraan dengan para pemimpin adidaya. Pidato Prabowo menunjukkan Indonesia bukan hanya penonton, melainkan pemain penting di tataran global,” kata Habib Umar.
Ia menambahkan, sikap Prabowo di forum dunia akan mendorong investasi kepercayaan internasional. “Saya meyakini dalam waktu dekat Indonesia akan tampil sebagai negara kuat dan bermartabat. Langkah ini akan membuka pintu kerja sama internasional yang lebih luas,” ujarnya.
Habib Umar juga mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk partai politik, untuk menyambut kepulangan Presiden Prabowo ke tanah air sebagai simbol persatuan. “Semestinya rakyat Indonesia bangga dan bergembira. Saya ingatkan seluruh partai untuk berpartisipasi dalam penjemputan kedatangan presiden, khususnya Partai Gerindra sebagai pelopornya,” seru Habib Umar.
Habib Umar melihat pidato Prabowo sebagai sinyal kebijakan luar negeri yang lebih proaktif. Prabowo dianggap mengusung pendekatan “bebas-aktif” dengan penekanan baru pada keadilan global. Langkah ini dinilai dapat memperkuat posisi Indonesia dalam forum G20, ASEAN, dan kerja sama Selatan-Selatan.
Habib Umar menyebut, pesan perdamaian dan keadilan yang dibawa Prabowo memberi harapan bahwa Indonesia akan lebih berani menegaskan kepentingannya di tengah ketegangan geopolitik dunia. “Inilah saatnya kita berdiri sejajar dengan negara maju dan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki suara penting,” pungkas Habib Umar.