Di Balik Latihan Dalmas Rayon Polda Jatim di Lamongan: Menyiapkan Bhayangkara Humanis dan Tangguh

Pagi itu, Alun-Alun Kabupaten Lamongan berubah menjadi arena yang tak biasa. Barisan polisi berompi pelindung bergerak serempak, riuh komando terdengar bersahutan. Di bawah terik matahari, mereka mengikuti setiap aba-aba dengan ketelitian tinggi. Latihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) Dalmas Rayon 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan ikhtiar membangun personel yang sigap, terampil, dan tetap humanis.

Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jatim, AKBP Teguh Santoso, memimpin langsung jalannya latihan yang diikuti personel dari Polres Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Gresik. Sejak pagi, peserta menekuni formasi pengendalian massa, taktik pergerakan, hingga simulasi situasi genting.

“Latihan ini menuntut ketelitian. Setiap langkah harus terukur, setiap perintah direspons cepat. Tujuannya agar personel mampu menjaga ketertiban tanpa menimbulkan gesekan,” ujar AKBP Teguh, Kamis (25/9/2025)

Pengendalian massa kerap identik dengan kekerasan, tetapi semangat yang dibawa dalam Latkatpuan ini berbeda. Amanat Direktorat Samapta Polda Jatim menegaskan bahwa pendekatan humanis menjadi kunci. Personel dilatih untuk tegas namun tetap menghargai hak masyarakat.

Baca juga:  Demokrat Lamongan Rayakan HUT ke-24 dengan Bhakti Sosial dan Konsolidasi Partai

“Melalui pelatihan yang terencana, diharapkan Dalmas Rayon menjadi kekuatan handal yang siap memberikan rasa aman tanpa ekses negatif,” tegas Teguh.

Tak hanya fisik, latihan juga menekankan pemahaman regulasi. Perkap Nomor 16 Tahun 2006 dan Perpol Nomor 14 Tahun 2018 menjadi materi penting. Keduanya mengatur prosedur pengendalian massa dan tugas Samapta, mulai dari pengamanan unjuk rasa hingga pengendalian kerusuhan.

“Personel harus paham dasar hukum agar setiap tindakan di lapangan sah dan proporsional,” kata Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., yang turut hadir memantau jalannya latihan.

Latihan di Alun-Alun Lamongan bukan tanpa alasan. Selain lokasinya yang strategis, Lamongan memiliki dinamika sosial yang menuntut kewaspadaan. “Sinergi antarpolres sangat penting. Melalui Latkatpuan, personel dari berbagai daerah belajar bekerja sebagai satu kesatuan,” ungkap Kompol I Made Prawira Wibawa S., Wakapolres Lamongan.

Baca juga:  KPUD Lamongan: Pers Tentukan Kesuksesan Pilgub Jatim 2018

Di akhir sesi, peluh yang menetes di wajah para personel seolah menjadi saksi kesungguhan mereka. Latihan yang berkesinambungan seperti ini diharapkan melahirkan Bhayangkara tangguh—polisi yang tidak hanya cekatan dalam menghadapi situasi darurat, tetapi juga mampu menjaga martabat kemanusiaan.

Di tengah dinamika masyarakat yang kian kompleks, Latkatpuan Dalmas Rayon Polda Jatim menjadi contoh nyata komitmen Polri untuk terus berbenah. Dari Alun-Alun Lamongan, pesan yang tersampaikan jelas: ketegasan bisa sejalan dengan kemanusiaan, dan keamanan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan memberikan rasa aman bagi semua. Pewarta: Hadi Hoy

Simak berita dan artikel lainnya di Google News