Ketua Umum Persatuan Pergerakan Jaringan Nasional Aktivis 1998 (PPJNA 98), Anto Kusumayuda, memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang meninjau program Sekolah Rakyat sebagai bukti keseriusan pemerintah memajukan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia. Menurutnya, kehadiran Prabowo di sekolah yang mengedepankan akses bagi masyarakat kurang mampu tersebut menegaskan bahwa pendidikan berkualitas bukan lagi hak istimewa, melainkan hak semua warga negara.
Anto menjelaskan, Sekolah Rakyat yang dikunjungi Presiden menjadi simbol pemerataan akses pendidikan. “Prabowo menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas tidak hanya dinikmati kalangan menengah ke atas. Anak-anak dari keluarga prasejahtera pun harus merasakan mutu pembelajaran yang sama baiknya,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Ia menambahkan, konsep Sekolah Rakyat sejalan dengan visi pemerintahan saat ini yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas. “Investasi paling strategis adalah investasi pada generasi muda. Dengan pendidikan yang merata dan berkualitas, Indonesia memiliki modal besar untuk bersaing di kancah global,” tutur Anto.
Langkah lain yang menuai apresiasi PPJNA 98 adalah kebijakan pemerintah dalam menyeleksi guru terbaik untuk ditempatkan di daerah tertinggal. Program ini tidak hanya berfokus pada kompetensi, tetapi juga memberikan insentif yang layak bagi para pendidik.
“Prabowo memastikan guru-guru unggul mau mengajar di wilayah terpencil dengan memberikan gaji yang besar dan fasilitas memadai. Ini kebijakan yang revolusioner karena selama ini pemerataan kualitas guru menjadi tantangan besar,” kata Anto. Menurutnya, keberadaan tenaga pendidik berkualitas akan mempersempit kesenjangan pendidikan antara kota dan desa.
PPJNA 98 menilai keberhasilan program pendidikan pemerintah tak lepas dari peran aktif masyarakat, termasuk lembaga swadaya dan komunitas lokal. Anto mendorong sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan kelompok masyarakat agar program Sekolah Rakyat bisa menjadi gerakan bersama. “Partisipasi warga sangat penting. Dengan gotong-royong, keberlanjutan pendidikan berkualitas akan lebih terjamin,” tegasnya.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Sekolah Rakyat disebut sebagai langkah strategis untuk mengevaluasi langsung kebutuhan di lapangan. Pemerintah diharapkan terus menambah jumlah sekolah inklusif serupa dan memperluas jangkauan program ke daerah perbatasan, kepulauan, dan wilayah dengan infrastruktur terbatas.
Anto menutup dengan optimisme, “Jika komitmen ini dijaga, Indonesia akan memiliki generasi muda yang cerdas, tangguh, dan siap menghadapi tantangan dunia. Pendidikan bukan hanya soal angka partisipasi sekolah, tetapi tentang kualitas hidup bangsa.”
Dengan kebijakan berlapis—mulai dari peningkatan kualitas guru hingga akses pendidikan merata—langkah Prabowo Subianto diyakini menjadi fondasi penting bagi transformasi pendidikan nasional.