Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya akan tetap solid berada di belakang Presiden Prabowo Subianto (08), terutama dalam menghadapi situasi nasional yang dalam beberapa hari terakhir diwarnai gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.
Penegasan itu ia sampaikan setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo dengan para Pimpinan Partai Politik di Istana Negara, Jakarta, Minggu (31/8/2025). Pertemuan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Topik utamanya: meredakan ketegangan sosial-politik yang muncul belakangan ini.
“Partai Demokrat mendukung penuh langkah-langkah yang ditempuh Bapak Presiden. Semuanya bertujuan untuk mencari solusi terbaik, meredakan suasana, serta mencegah jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan di berbagai daerah,” kata AHY usai pertemuan, dalam keterangan pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/8/2025).
AHY menekankan, Demokrat sebagai bagian dari koalisi pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menjaga stabilitas nasional. Menurutnya, ketenangan masyarakat tidak akan tercapai bila semua pihak hanya mementingkan ego masing-masing.
“Kita harus bisa menahan diri. Situasi bisa cepat mereda kalau semua elemen bangsa berpikir jernih dan menomorsatukan kepentingan bersama,” ujarnya.
Dalam pandangan AHY, langkah Presiden Prabowo sudah berada di jalur yang tepat: mengedepankan dialog, menekankan profesionalisme aparat, dan terus menjaga stabilitas. Karena itu, Demokrat memastikan diri akan terus mendukung baik melalui jalur politik maupun pernyataan sikap untuk menenangkan publik.
“Bisa dikatakan, beberapa hari terakhir ini dinamika yang terjadi sungguh serius dan perlu atensi penuh, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari partai politik dan elemen masyarakat. Kami dari Demokrat berusaha hadir dengan sikap menenangkan, bukan memperkeruh,” tambahnya.
AHY menuturkan, Demokrat berkomitmen untuk selalu berjalan dalam koridor konstitusi dan undang-undang. Ia menegaskan bahwa seluruh kader partai telah diinstruksikan agar tidak membuat pernyataan yang justru memperburuk keadaan.
“Menjaga lisan itu sangat penting. Kadang hal kecil bisa sangat sensitif bagi masyarakat. Karena itu saya tekankan, setiap kader harus bijak berbicara, apalagi di ruang publik,” katanya.
Sikap ini menurut AHY penting bukan hanya untuk citra Demokrat sebagai partai politik, tetapi juga demi tanggung jawab moral kepada bangsa di tengah situasi yang belum sepenuhnya stabil.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja menyelesaikan agenda penugasan ke Tiongkok.
Selama ia berada di luar negeri, Demokrat tetap aktif mengikuti dinamika politik nasional melalui keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Sekjen Herman Khaeron, yang hadir mewakili partai dalam pertemuan pimpinan parpol bersama Presiden di Istana.
“Begitu saya tiba di Jakarta, saya langsung mengambil alih peran dan memastikan Demokrat tetap sejalan dengan pemerintah. Tidak boleh ada ruang abu-abu dalam situasi genting seperti ini,” tegas AHY.
Sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, AHY juga menilai bahwa kestabilan politik dan keamanan adalah syarat utama agar pembangunan bisa berjalan. Karena itu, ia menaruh harapan besar agar situasi cepat kembali normal.
“Kami semua ingin agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa tanpa rasa khawatir. Stabilitas adalah kunci agar pemerintah tetap bisa bekerja dan rakyat tetap merasa terlindungi,” ujarnya.
AHY juga mengingatkan pentingnya solidaritas lintas elemen bangsa. Baginya, menjaga persatuan jauh lebih penting daripada sekadar perdebatan politik jangka pendek. “Dalam kondisi sekarang, kita harus bersatu. Demokrasi tetap dijalankan, kritik tetap boleh, tapi jangan sampai menimbulkan luka baru di tengah masyarakat,” tutupnya.





