Politikus Demokrat Ingatkan Ada Upaya Jatuhkan Pemerintahan Prabowo dengan Demo Brutal

Politikus Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis, mengingatkan publik bahwa ada indikasi upaya terorganisir untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui aksi-aksi demonstrasi brutal. Menurutnya, hal itu bukan hanya merugikan stabilitas politik, tetapi juga mengorbankan nasib ratusan juta rakyat Indonesia yang sedang berjuang di tengah situasi ekonomi global yang tidak mudah.

Hasbil menegaskan, pemerintah yang baru berjalan belum genap satu tahun di bawah kepemimpinan Prabowo terus bekerja keras mencari solusi terbaik untuk rakyat. “Orang-orang kerja keras siang malam mencari nafkah, pemerintah pun berusaha memberikan yang terbaik tanpa mengenal lelah. Lalu ada pihak yang menginginkan pemerintah jatuh dengan aksi demo brutal oleh segelintir oknum? Oh, tidak bisa kawan,” ujarnya di akun X (Twitter) miliknya, Kamis (28/8).

Hasbil menekankan bahwa demokrasi Indonesia memberi ruang pada kebebasan berpendapat, namun hal itu tidak boleh disalahgunakan untuk merusak tatanan negara. Menurutnya, setiap kritik sah-sah saja, tetapi ketika diorganisir untuk tujuan menjatuhkan pemerintahan sah hasil pemilu, maka itu masuk kategori ancaman terhadap stabilitas negara.

Baca juga:  Demokrasi Harimau dan Konstitusi Ular

“Marwah negara ini ada, TNI dan Polri kuat, dan satu lagi, ada 286 juta jiwa penduduk Indonesia yang harus dipikirkan untuk dilindungi kepentingannya. Jangan sampai kepentingan rakyat digadaikan hanya demi ambisi politik segelintir elit,” tegasnya.

Pernyataan Hasbil muncul di tengah meningkatnya tensi politik pasca-isu kebijakan pemerintah yang memicu gelombang protes di sejumlah daerah. Sejumlah pengamat menilai, wajar jika ada suara penolakan, namun yang perlu diwaspadai adalah infiltrasi agenda terselubung dari kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan momen untuk mengacaukan stabilitas nasional.

Sejarah politik Indonesia mencatat, jatuhnya pemerintahan melalui tekanan jalanan bukanlah hal baru. Namun, menurut Hasbil, kondisi hari ini berbeda. TNI-Polri jauh lebih solid, dan masyarakat telah lebih dewasa dalam memaknai demokrasi. “Kita semua tentu tidak ingin mengulangi sejarah kelam di mana instabilitas politik berdampak langsung pada krisis ekonomi dan penderitaan rakyat,” katanya.

Baca juga:  Demokrat: Duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Takdir Tuhan

Lebih lanjut, Hasbil mengajak semua pihak untuk menyalurkan aspirasi secara konstitusional. Partai Demokrat sendiri, meskipun berada di luar lingkaran kekuasaan, tetap berkomitmen mengawal jalannya pemerintahan Prabowo agar benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Kritik boleh, saran silakan, tetapi jangan pernah ada niat menggulingkan pemerintahan sah. Itu bukan demokrasi, tapi perongrongan negara. Mari kita sama-sama menjaga persatuan bangsa, karena tugas kita hari ini adalah mengisi kemerdekaan, bukan meruntuhkan apa yang sudah dibangun,” pungkasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News