Tolak Demo Jatuhkan Sudewo, Ahmad Husein Diduga Terima Duit dari Bupati Pati

Polemik politik lokal mencuat di Kabupaten Pati setelah nama Ahmad Husein, inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), dituding menerima uang dari Bupati Pati, Sudewo. Dugaan tersebut muncul setelah AMPB menyatakan menolak aksi menurunkan bupati yang juga merupakan kader Partai Gerindra itu.

Beberapa warga menduga perubahan sikap Husein dan AMPB terjadi karena adanya pemberian uang. Namun tuduhan ini segera dibantah langsung oleh Husein.

“Saya tegaskan, saya tidak pernah menerima uang dari Bupati Sudewo. Keputusan AMPB menolak aksi menjatuhkan bupati murni karena kami menilai langkah itu tidak tepat dan justru merugikan masyarakat,” kata Ahmad Husein saat dihubungi wartawan, Kamis (21/8/2025).

Wacana aksi untuk menjatuhkan Bupati Pati sebelumnya sempat mencuat di kalangan aktivis lokal. Namun, dalam perkembangan terakhir, AMPB yang dipimpin Ahmad Husein mengambil posisi berbeda dengan menyatakan penolakan.

Baca juga:  Demo Pati, Politikus Demokrat: Dikompori Calon Bupati Kalah dan Didukung PDIP–PKS serta PPP–PAN

Perubahan sikap inilah yang kemudian memunculkan dugaan dari sebagian warga bahwa Husein telah menerima kompensasi berupa uang dari bupati. Sejauh ini, tuduhan tersebut belum disertai bukti material yang bisa diverifikasi publik.

Ahmad Husein menegaskan bahwa keputusan AMPB lebih kepada menjaga stabilitas daerah. Ia menilai aksi politik jalanan yang bertujuan menjatuhkan bupati hanya akan memperkeruh suasana dan memecah belah masyarakat.

“AMPB tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah daerah. Namun, menjatuhkan bupati bukanlah solusi. Kami memilih jalur advokasi kebijakan dan dialog terbuka,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Bupati Pati, Sudewo, belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan pemberian uang tersebut. Hak jawab dari pemerintah kabupaten maupun bupati sendiri masih dinantikan publik.

Baca juga:  Pati Memanggil Keadilan: Drama Pemakzulan Bupati Sudewo

Pengamat politik menilai, tuduhan semacam ini rawan muncul di tengah dinamika politik lokal. Perubahan sikap organisasi masyarakat sering kali disalahartikan sebagai bentuk kompromi politik.

“Tanpa bukti, tuduhan hanya akan memperkeruh suasana dan menggerus kepercayaan publik. Semua pihak perlu transparan dan mengedepankan dialog,” kata seorang akademisi lokal.

Kasus tuduhan terhadap Ahmad Husein ini menambah dinamika politik di Pati. Meski telah dibantah keras oleh yang bersangkutan, isu ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan warga. Publik kini menunggu klarifikasi resmi dari Bupati Sudewo serta transparansi lebih lanjut dari AMPB agar polemik tidak semakin melebar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News