Semangat kebersamaan dan kearifan lokal kembali mewarnai kehidupan masyarakat Dusun Klating, Desa Takeran Klating, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Dalam nuansa penuh kekhidmatan dan kegembiraan, tradisi sedekah bumi tahun ini berlangsung meriah dengan tema “Merawat Tradisi, Meneguhkan Identitas.”
Agenda tahunan ini menjadi manifestasi nyata hidupnya warisan budaya leluhur yang terus dijaga dan dihidupi masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan hasil bumi dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Rangkaian kegiatan seperti bersih dusun, pembagian hasil bumi, hingga kirab budaya menampilkan sinergi yang kuat antarwarga.
Puncak acara ditandai dengan kirab budaya yang mengarak tumpeng sebagai simbol kemakmuran dan kebersamaan. Kemeriahan semakin terasa dengan hadirnya pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang menghadirkan dalang kondang Ki Wisnu Jati Pamungkas dengan lakon “Wahyu Cakraningrat” dan “Semar Mbangun Budoyo.”
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, MBA., M.Ek., yang hadir bersama Camat Tikung Sujirman Shaleh, S.E., M.M., dan unsur Forkopimcam, menyampaikan apresiasi atas pelestarian budaya ini.
“Kami ucapkan terima kasih karena sedekah bumi ini masih terus dilestarikan. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan membawa berkah bagi seluruh warga,” tutur Bupati, Senin (29/7/2025).
Ia pun menutup sambutannya dengan doa agar Desa Takeran Klating senantiasa menjadi wilayah yang toto tentrem kertaraharjo, gemah ripah loh jinawi, lir ing sambikolo dan jer basuki mawa bea.
Sementara itu, Camat Tikung menambahkan bahwa sedekah bumi bukan hanya pelestarian budaya, tetapi juga penguat jati diri masyarakat.
“Sedekah bumi adalah tradisi warisan bernilai tinggi yang memperkuat kebersamaan dan rasa syukur. Semoga menjadi inspirasi bagi generasi muda di masa mendatang,” ujarnya.
Tradisi sedekah bumi di Dusun Klating menjadi bukti bahwa budaya lokal memiliki kekuatan untuk merawat harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Sebuah nilai luhur yang tak lekang oleh waktu dan terus hidup sebagai fondasi masyarakat yang guyub dan berbudaya. Pewarta: Hadi Hoy
