Muslim Arbi: Aguan Pengkhianat Bangsa dan Musuh Rakyat Banten

Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan yang sedang menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dianggap pengkhianat bangsa dan menjadi musuh rakyat Banten.

“Aguan pengkhianat Bangsa karena lebih mementingkan keuntungan pribadi dan kelompoknya daripada kepentingan rakyat. Namun, secara lebih luas, masalah ini bukan hanya tentang Aguan sebagai individu, melainkan tentang bagaimana sistem ekonomi dan politik di Indonesia memungkinkan konglomerat untuk mendominasi sumber daya dan kebijakan publik,” kata pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (14/2/2025)

Kata Muslim, Aguan merupakan bagian dari sistem yang menguntungkan segelintir orang yang memiliki modal besar. Tanpa regulasi yang ketat dan keberpihakan pada rakyat, para konglomerat akan terus memperluas kekuasaannya tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap masyarakat bawah.

“Pemerintah daerah dan pusat seharusnya memiliki peran lebih aktif dalam mengawasi dan mengendalikan ekspansi bisnis yang merugikan rakyat. Sayangnya, dengan adanya hubungan erat antara pengusaha dan politisi, mekanisme pengawasan sering kali lemah atau bahkan tumpul,” jelasnya.

Meski kekuatan modal begitu besar, kata Muslim bukan berarti rakyat tidak bisa melawan. Beberapa gerakan sosial dan advokasi masyarakat telah berupaya menentang kebijakan yang merugikan warga, seperti menuntut hak atas tanah, memperjuangkan lingkungan, dan meminta transparansi dalam proyek-proyek besar.

“Rakyat Banten sudah sangat solid dan kompak untuk melawan Aguan agar PSN PIK 2 dibatalkan,” ungkapnya.

Aguan dikenal memiliki jaringan kuat dengan berbagai tokoh politik, baik di tingkat nasional maupun daerah. Di Banten, hubungan antara pengusaha dan elite politik sering kali menciptakan simbiosis yang merugikan masyarakat.

“Beberapa indikasi kuat bahwa Aguan dan kelompok bisnisnya memiliki pengaruh besar dalam dinamika politik di Banten,” paparnya.

Menurut Muslim, Kepala Desa Kohod Arsin menjadi indikasi Aguan memanfaatkan pejabat tingkat paling bawah untuk merampas tanah rakyat. “Kelakuan Arsin sudah terbongkar semoga bisa membongkar keterlibatan pejabat lainnya,” pungkas Muslim.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News