Oleh Memet Hakim, Pengamat Sosial Dewan Penasihat Aliansi Profesional Bangkit & Aliansi Pejuang dan Purnawirawan TNI
Tanggal 1 Februari merupakan hari yang bersejarah bagi Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Serang, disinilah mulainya pergerakan mahasiswa yang dipimpin oleh M. Rizqi Ramadhan dan Anton dari Universitas Muhamadiyah Tanggerang yang berdomisili di Desa ini sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) melakukan Demontrasi atas tindakan sewenang-wenang dari pengembang Agung Sedayu milik Aguan untuk meratakan sawah, mengurug sawah Masyarakat dan proses pembelian lahan dengan cara pemaksaan.
Rezqi dan Anton tidak sendirian, mereka didukung oleh Kesultanan Banten, para Jawara Banten dan Betawi, Masyarakat tertindas di Desa Muncung dan para aktivis Gerakan Penegak Daulat Rakyat. Banyak emak2 yang tergabung dalam Ormas lokal dan Nasional juga ikut bergabung. Dalam acara aksi damai ini, ternyata dicoba dihadang oleh para preman dan staf Kades setempat anak buahnya Aguan, mereka memang bekerja untuk Aguan dan Anthony Salim. Mereka mencoba menggagalkan aksi yang dipimpin oleh para mahasiswa ini.
Polisi yang sehari sebelum acara dilaksanakan dilaporkan telah “menteror mahasiswa” ini, pada hari H nya juga terkesan lebih menjaga orang suruhannya Aguan dari pada peserta Demo. Barulah setelah peserta Demo yang jumlahnya semakin besar, diduga antara 1.500-2.000 an hadir, para preman mundur, dan polisi terlihat menjaga (lihat video a,l. https://www.youtube.com/watch?v=SEtqM_u1Vcc, https://www.youtube.com/watch?v=OBKyESVFodQ, https://www.youtube.com/watch?v=n3j8NBTzFnI, https://www.youtube.com/watch?v=CAPYUkj3e_U, https://www.youtube.com/watch?v=fjOYBziPfoQ, dll.
Penulis juga merasa aneh, dimana mana sikap polisi hampir sama, meraka memilih untuk membela pengusaha Cina, dibandingkan membela bangsanya sendiri. Padahal Presiden Prabowo sudah mengingatkan bahwa mereka digaji, diberi seragam dan senjata oleh rakyat.
Keganjilan berikutnya adalah dimana peran Bupati, DPR, Camat dalam kasus penjualan laut dan tanah seperti ini ? apakah mereka seluruhnya diam karena telah disuap atau karena takut ancama sehingga takut bersuara ? Apakah pengusaha sekelas Aguan & Anthony Salim ini sudah lebih kuat dari pemerintah, sehingga mereka bisa berbuat seenaknya. Lihatlah bagaimana para preman ini diadu dengan para pendemo, tentu ada yang mengerahkannya. Apakah Kepala Desa, BPN, Polisi sudah sedemikian tunduk pada Aguan cs, akarena mendapatkan keuntungan sesaat ?
Banten beruntung, karena memiliki seorang Sultan, Sultan Banten sebagai perwakilan rakyat Banten pada tanggal 25 Desember yl telah menolak PSN dan PIK2 ini, sehingga rakyat Banten tidak usah ragu lagi. Jika Aguan cs akan meneruskan keinginannya di Banten, artinya Aguan cs, secara resmi pula melawan Sultan Banten. Selain Sultan Banten, MUI, banyak Ulama dan Jawara ikut menolaknya, yang mendukung program PIK 2 hanya kaki tangan Aguan cs yang hanya memikirkan uang dan keuntungan sesaat saja, jumlahnya sedikit sekali. Saat ini mereka yang tergolong menjadi kaki tangan Aguan cs, akan merasa malu disebut Cina item pengkhianat negeri.
Semoga Presiden juga memperhatikan pendapat Sultan yang sudah dikirimkan ke Presiden Prabowo lewat Sekneg tanggal 10 Januari 2025 tersebut. Telah berulangkali Prabowo menyatakan akan berpihak pada rakyat, saatnya kini rakyat Banten menunggu kepastian itu datang, bukan hanya retorika. Jika seluruh program reklamasi itu dibiarkan, janganlah mimpi negeri ini berdaulat. PIK1. PIK2 dan berbagai proyek semacam itu telah mengancam keutuhan negeri. Ancaman nyata dari China ini tidak boleh dianggap sebelah mata. Ini bukan sekedar bisnis, tetapi terkait keamanan Negara, beberapa jendral purnawiran terkait program penghancuran negeri ini, haruslah segera ditangkap dan diadili, begitu pula semua nama-nama besar pengusaha Cina yang terlibat penggerogotan kedaulalan negeri ini. Tidak ketinggala, para pejabat tinggi sampai Desa, para preman suruhan Aguan cs, harus di diadili dan dimintai pertanggungan jawabnya.
Seandainya kepolisian tidak sanggup mengerjakan ini, seperti halnya pagar laut, bisa langsung dikerjakan oleh TNI. TNI memiliki Polisi Militer TNI, yang dapat dan mampu melaksanakan tugas tanpa rasa takut atau segan pada para pengusaha rakus ini. Terlalu banyak kasus penyuapan dari pengusaha ini, termasuk pembuatan Mako Brimob di PIK 2, sehingga polisi tidak dapat bergerak seperti yang seharusnya.
Detik News, 05 Apr 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan groundbreaking pembangunan gedung Batalion A Brimob Polda Metro Jaya di PIK 2 Kosambi, Kota Tangerang. Dengan adanya markas Brimob ini, diharapkan pengerahan pasukan lebih cepat. Pernyataan ini justru lebih mengkuatirkan, karena sejak lama kesetiaan polisi pada negara RI diragukan, mereka lebih setia pada pengusaha Cina. (Lihat: Diduga Bantu Praktik Mafia Tanah, IPW Laporkan Penyidik Polres Kutai Barat ke Propam, forumkeadilan.com, 31 Januari 2025, Kasus PIK2, pemanggilan Said Didu yang membongkar kejahatan di PIK 2, Ulah Brimob Kawal Penyerobotan Lahan Rakyat, Listyo Sigit Prabowo Disebut Tak Layak Jadi Kapolri, Kilat,com, 31.o1.2025, dll,dll).
Mahasiswa di Muncung, Kronjo ini telah menguatkan perlawanan rakyat pada pengusaha Cina rakus telah dimulai, walau Deklarasi perang lawan Aguan telah digaungkan Masyarakat Banten bersama dengan Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) sebagai bentuk penolakan PIK 2, di Desa Kramat, Pakuhaji, Serang. Aksi ini juga sempat dihadang sekumpulan warga, suruhan Aguan cs. (Faktakini, 08/01/2025).
Bandung, 03 Februari 2025