Kelompok pembegal nasab seperti Fuad Plered, Mogi Nurfadhil mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) dengan menjadi jongos Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.
Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (30/1/2025). “Gerombolan pembegal nasab ini tidak berpihak kepada rakyat kecil dan mempunyai tugas untuk membuat gaduh di negeri ini,” paparnya.
Kata Rahman, gerombolan pembegal nasab ini mencari uang receh dari Aguan dengan mengorbankan masyarakat Banten. “Merek aini juga menjual atas nama agama untuk mencari duit ke Aguan,” jelas Rahman.
PIK 2 dibangun dengan konsep kawasan eksklusif yang lebih diperuntukkan bagi kelas menengah atas, ekspatriat, dan investor asing. “Ini memunculkan ketimpangan kepemilikan lahan, di mana tanah reklamasi yang seharusnya menjadi milik publik justru dimiliki oleh segelintir konglomerat properti,” tegasnya.
Menurut Rahman, publik makin mengetahui agenda besar di balik kemunculan pembegal nasab dengan menjadi jongos Aguan. “Pembegal nasab ini pengkhianat bangsa,” pungkasnya.