PSN PIK 2 Rencana Busuk Jokowi dan Aguan Cs

  1. Oleh: Memet Hakim, Pengamat Sosial, Wanhat APIB & APP TNI

Modus operandi Aguan dalam perampasan tanah rakyat di PIK 2 telah diuraikan oleh Ahmad Khozimudin SH secara lengkap di JakSat, 11 Januari 2025. Ada mantan jendral yang secara terang-terangan mendatangkan pendatang cina, sehingga jumlah etnis cina yang pada tahun 2010 hanya 1.2 % sekarang (2025) diduga sudah diatas 7 %. Lebih parah lagi mereka diduga merupakan milisi yang dipersiapkan untuk menguasai Indonesia. Ini rencana busuk Jokowi sejak awal, bagaimana memindahkan penduduk Cina ke Indonesia. Itulah sebabnya Jokowi tidak ingin melepaskan kekuasaannya karena masih banyak penduduk Cina yang belum sempat dipindahkan ke Indonesia.

Di PIK2. akses ke laut sangat terbuka, bahkan disiapkan akses parkir khusus yacht  yang dapat dilihat di link video ini. (https://www.youtube.com/watch?v=TpWoE8m8LzM). Apakah masyakarat Banten dapat menikmati fasilitas ini ? Tentu tidak karena harganya minimal 60 juta/m2, bandingkan dengan harga beli antara 30-50 ribu/m2 dari rakyat setempat. Adakah manfaatnya buat Masyarakat Banten ?  Juga tidak, bahkan sekedar ingin melihat pantainya sendiri kelak harus membayar. Silahkan cek di dalam perencanaan mereka, apakah ada masjid ? Pemukiman muslim sebagai ciri khas Banten ? Juga tidak !!!. Karena bagaimanapun warga muslim yang umumnya berpendapatan rendah dapat tinggal disana. Selain itu nama asli daerah itu juga dihilangkan, diganti dengan nama asing yang tidak berbau lokal.

Pengembang ini hanya merencanakan membuat rumah mewah yang hanya dapat dibeli oleh orang kaya dan itu umumnya Cina. Lihat saja iklan nya dalam Bahasa Inggris (https://youtu.be/CCwU0zpo4fs) dan Mandarin (https://youtu.be/iTecpgD_F_U).

Di balik kemewahan dan kemudahan akses laut dan udara di perumahan disini, disiapkan untuk pemukim warga negara Aseng, disinilah berbahayanya pembangunan perumahan seperti ini. Ingat bahwa Cina selalu ingin menguasai Indonesia dengan segala cara, mulai dari penyuapan para pejabat, aparat keamanan sampai penindasan, perampasan dan kriminalisasi. Cara itu di PIK2 sangat jelas terlihat, dan pola ini sangat mungkin terjadi di PSN lainnya.

Dengan demikian perumahan disini merupakan perumahan exclusive dan tertutup, dengan alasan keamanan, sulit bagi warga biasa masuk ke kompleks seperti ini. Jika ada judi, miras, penyelundupan narkoba dan prostitusi pun sulit dilacak. Ciri Banten yang Islami seperti ada suara adzan, pengajian anak-anak akan berubah total, menjadi bernuansa non Indonesia, kita akan merasa berada bukan di Indonesia. Contoh kongkrit  adalah di PIK 1.

Proyek PSN PIK 2 sungguh merupakan mimpi buruk bagi masyarakat Banten, sejak awal prosedur pembebasan lahan, ijin-ijin dan sosialisasi tidak berjalan dengan baik. Bahkan Sultan Banten saja menolak proyek ini, Sebagian besar Ulama, ormas dan para tokoh Banten juga menolak proyek PSN PIK2. Tidak terlihat niat baik pengembang ini dalam menempatkan penduduk setempat, karena tidak ada Kawasan relokasi atau disiapkan perumahan untuk mereka, juga tidak terlihat di dalam perencanaan rumah tipe kecil, seperti tipe 21, tipe 36 dst., mereka ingin membangun Singapur baru di Tanggerang. Tentu saja ini tidak cocok ditempatkan di wilayah Banten yang Islami. Budaya Banten akan diubah menjadi budaya Barat dan Cina, tidak heran u ntuk mendapatkan lahannya segala cara ditempuh.

Walau sejak awal disebutkan tidak ada uang pemerintah yang masuk ke PSN PIK ini, nyatanya di BSD dan PIK2 ini dikucurkan dana masing-masing 20 trilyun. Alokasi biaya dari APBN sebesar Rp 20 trilyun untuk seluas 1705 ha (ATR) atau Rp 11,730 milyar/ha atau reratanya Rp 1.17 juta/m2. Nilai uang ini sungguh besar, karena perkiraan diatas kertas untuk membangun fasilitas umum seperti Eco Park. Kawasan Wisata, Lap. Golf 27 Hole, Wisata Mangrove, Sirkut Racing. Ekowisata Pantai dan Jalan hanya dibutuhkan tidak lebih dari 2 trilyun. Nah sisanya yang 18 trilyun entah kemana ? Proyek pemukiman di PIK2 saja yang luasnya 1.600 ha, biayanya 40 trilyun atau 25 milyar/ha atau 2,5 juta/m2, hal ini sangat wajar karena banyak bangunan dan jaringan jalan yang harus dibangun. Kita patut curiga dana sebesar ini digunakan untuk diluar PSN.

Lihat juga rencana pengembang ini, ingin membuat pulau reklamasi yang sudah jelas dilarang oleh pemda DKI, sulit dibayangkan bagaimana para nelayan dan petani yang selama ini hidup di wilayah tersebut dapat hidup, dikawatirkan dengan proyek ini angka kemiskinan bertambah. Melihat sejarah Cina, maka jarak yang dekat dengan Bandara Soekarno Hatta dan berbagai instansi strategis, semakin berbahaya, apalagi jika dihubungkan dengan keinginan China menguasai Natuna, daerah Riau seperti Rempang, Bangka Belitung, IKN, Sulawesi, Banten, Jakarta dan Jawa Barat proyek ini wajib dibatalkan.

Lihat video ini, https://youtu.be/giOQz-1cbIY  betapa proyek ini akan merubah budaya Banten, Indonesia menjadi budaya asing, dimana tempat pribumi akan bisa hidup dalam suasana seperti ini. Sebagai Gambaran harga adalah 38-60 juta/m2, adakah masyarakat menengah bawah dari pribumi yang mampu tinggal disana ? Artinya dugaan banyak orang benar, kawasan ini hanya diperuntukan bagi orang kaya Cina Indonesia dan pendatang Aseng

Pembangunan Giant Sea Wall, sepertinya indah dipandang, tetapi jika dilihat dari segi sosial dan lingkungan sangat tidak cocok. Tidak ada ruang untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk hidup disana, ketimpangan antar si kaya dan si miskin semakin terasa. Pembangunan seperti ini bukan untuk Masyarakat Indonesia, tetapi untuk orang luar, ini tidak boleh dilanjutkan. Implementasi bunyi UUD 45 dan Pancasila tidak dapat dilakukan dikawasan ini, artinya wilayah ini bukan wilayah RI lagi.

Perlu pengaturan baru tentang usaha pengembang ini, maksimal luasan, perbandingan berbagai tipe rumah sederhana sampai mewah dan “pola kemanan semesta” yang harus dibangun di satu kawasan, peninjauan kembali ijin kepemilikan bagi orang asing, keterbukaan suatu Kawasan bagi umum, serta cara memperoleh lahan, dll, dll.

Bandung, 13 Januari 2025

Simak berita dan artikel lainnya di Google News