Oleh: Rokhmat Widodo, Pengamat politik dan kader Muhammadiyah Kudus
Politisi senior Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPR RI Prof Sufmi Dasco Ahmad dikenal dengan pendekatan politiknya yang “serius tapi santai” atau biasa disebut “Sersan”. Gaya ini tercermin dalam interaksinya yang interaktif dan responsif terhadap berbagai isu, serta kemampuannya membangun komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan.
Prof Dasco sering menjadi pilihan utama awak media untuk mengonfirmasi isu-isu terkini. Ia dikenal mudah dihubungi, interaktif, responsif, dan memiliki pemahaman mendalam terhadap berbagai isu, baik lokal maupun nasional.
Pendekatan “Sersan” Prof Dasco terlihat dalam pertemuannya dengan berbagai tokoh, seperti Habib Rizieq Shihab (HRS). Pertemuan tersebut diklaim sebagai silaturahmi kebangsaan. Ini menunjukkan kemampuannya menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak di luar konteks politik formal.
Dalam dinamika politik, Prof Dasco menunjukkan keseriusannya dengan menjelaskan secara terbuka perkembangan kerja sama politik antara Partai Gerindra dengan berbagai partai lainnya. Dalam menjalankan kerja sama politik antar partai politik dilakukan juga dilakukan secara “Sersan” oleh Prof Dasco namun tidak mengurangi substansinya.
Gaya berpolitik “Sersan” dari Prof Dasco sangat relevan di era di mana masyarakat semakin kritis dan membutuhkan transparansi dalam pemerintahan. Dalam banyak kesempatan, Prof Dasco mampu menyampaikan pandangannya terkait isu-isu penting dengan cara yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Misalnya, ketika berbicara tentang kebijakan publik, ia tidak hanya memberikan data dan fakta, tetapi juga menggunakan analogi yang menarik untuk membantu masyarakat memahami isu-isu kompleks dengan lebih baik. Pendekatan ini menjadikan diskusi politik tidak terasa kaku dan membosankan, melainkan dinamis dan menyenangkan.
Kemampuan komunikasi yang baik tersebut menunjukkan bahwa Prof Dasco menyadari pentingnya menjembatani kesenjangan antara politisi dan masyarakat. Dalam konteks ini, sikap santai yang ia tunjukkan bukan berarti mengabaikan keseriusan permasalahan yang ada. Justru, dengan cara yang lebih akrab dan ramah, ia dapat membuka ruang diskusi yang lebih luas. Ini adalah hal yang sangat diperlukan dalam politik saat ini, di mana sering kali terjadi polarisasi dan ketidakpercayaan antara masyarakat dan pemimpin.
Salah satu contoh konkret dari gaya berpolitiknya dapat dilihat saat ia melakukan dialog langsung dengan masyarakat. Dalam berbagai forum, baik di tingkat lokal maupun nasional, Prof Dasco sering kali melibatkan masyarakat dalam diskusi, mendengarkan aspirasi mereka, dan memberikan penjelasan tentang kebijakan yang sedang diusulkan atau dijalankan. Melalui dialog ini, ia mampu menciptakan keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat, sehingga mereka merasa memiliki andil dalam proses pengambilan keputusan.
Di samping itu, Prof Dasco juga dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan partai dan kepentingan publik. Dalam situasi yang sering kali menuntut sebuah keputusan yang sulit, ia cenderung berusaha menemukan titik tengah yang dapat diterima oleh semua pihak. Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan kematangan politik, tetapi juga komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi yang mengedepankan musyawarah dan mufakat. Hal ini juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya dalam menjaga stabilitas di dalam partai dan menjalin hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat.
Namun, meskipun gaya berpolitiknya yang santai sering kali diterima dengan baik oleh masyarakat, ada kalanya pendekatan ini juga menghadapi tantangan. Dalam konteks ini, penting bagi Prof Dasco untuk tetap menjaga keseimbangan antara keseriusan dalam menangani isu-isu politik dengan cara penyampaian yang lebih akrab. Hal ini agar masyarakat tidak menganggap remeh pentingnya isu-isu yang dibahas.
Secara keseluruhan, gaya berpolitik Prof. Dasco yang serius tetapi santai telah memberikan warna baru dalam dunia politik Indonesia. Ia berhasil menunjukkan bahwa politik tidak selalu harus diwarnai dengan ketegangan dan kepentingan semata. Dengan pendekatan yang lebih humanis, ia mampu menyentuh hati masyarakat dan membangun kepercayaan di antara mereka. Gaya ini juga menjadi contoh positif bagi para politisi lainnya, bahwa penting untuk mendengarkan suara rakyat dan berkomunikasi dengan cara yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Pada akhirnya, kepemimpinan yang baik tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang diambil, tetapi juga oleh cara pemimpin tersebut berinteraksi dengan masyarakat. Prof Dasco menunjukkan bahwa dengan mengedepankan komunikasi yang baik dan pendekatan yang santai, seorang pemimpin dapat lebih dekat dengan rakyatnya. Ini adalah pelajaran berharga bagi dunia politik Indonesia, di mana keterbukaan, kesederhanaan, dan kehumasan sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Dengan terus menjunjung prinsip-prinsip ini, diharapkan politik Indonesia ke depan dapat berjalan dengan lebih baik, lebih transparan, dan tentunya lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.