Strategi Politik Prof Dasco Merangkul bukan Memukul

Oleh: Rokhmat Widodo, Pengamat politik dan kader Muhammadiyah Kudus

Strategi politik yang efektif dalam menghadapi dinamika sosial dan politik yang semakin kompleks menjadi tantangan tersendiri bagi para pemimpin. Salah satu tokoh politik Indonesia yang cukup menarik perhatian adalah Prof Sufmi Dasco Ahmad. Sebagai Wakil Ketua DPR RI, Prof Dasco telah menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam berpolitik, yaitu melalui strategi merangkul, bukan memukul. Pendekatan ini, jika dianalisis lebih dalam, mencerminkan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam membangun interaksi yang sehat antar elemen politik.

Merangkul dalam konteks politik dapat diartikan sebagai upaya untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak, baik itu lawan politik, masyarakat, maupun kelompok kepentingan lainnya. Strategi ini menekankan pentingnya dialog, pemahaman, dan saling menghargai. Dalam banyak kasus, politik yang penuh dengan konfrontasi cenderung menciptakan polarisasi di tengah masyarakat. Prof Dasco tampaknya memahami bahwa untuk menciptakan stabilitas dan kemajuan, diperlukan pendekatan yang inklusif dan dialogis.

Satu contoh konkret dari pendekatan ini adalah upaya Prof Dasco dalam membangun komunikasi dengan berbagai fraksi di DPR. Dalam perannya sebagai Wakil Ketua DPR, Prof Dasco seringkali mengedepankan diskusi terbuka untuk menjaring aspirasi dan pendapat dari berbagai pihak. Hal ini menjadi sangat penting dalam proses legislasi, di mana keputusan yang diambil akan berdampak langsung pada masyarakat.

Dengan merangkul berbagai elemen, Prof Dasco tidak hanya menciptakan suasana yang kondusif tetapi juga mengurangi potensi konflik yang sering kali muncul akibat perbedaan pandangan.

Keberhasilan strategi merangkul ini juga terlihat dalam sikap Prof Dasco terhadap isu-isu yang sensitif. Dalam situasi di mana masyarakat sering kali terbelah oleh pandangan politik yang berbeda, ia berusaha untuk menjadi jembatan antara berbagai kelompok. Misalnya, dalam menghadapi isu-isu sosial yang menjadi perhatian publik, Prof Dasco mengajak semua pihak untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama, alih-alih menciptakan perdebatan yang berujung pada keributan.

Dengan cara ini, Ketua Harian DPP Partai Gerindra berhasil menunjukkan kepada masyarakat bahwa politik tidak selalu harus berujung pada pertikaian, tetapi bisa juga menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan.

Selain itu, pendekatan merangkul ini juga dapat dilihat dari cara Prof Dasco melakukan sosialisasi program-program pemerintah. Dalam setiap kunjungan dan kegiatan yang dilakukannya, Prof Dasco selalu berusaha untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Dengan mendengarkan, Prof Dasco menunjukkan bahwa suara masyarakat dihargai dan diperhatikan. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat, tetapi juga menciptakan rasa memiliki di kalangan masyarakat terhadap kebijakan yang diambil.

Namun, meskipun strategi merangkul ini terbilang efektif, tentu saja tidak semua pihak dapat dengan mudah menerima pendekatan ini. Ada kalanya, beberapa kelompok atau individu masih memilih untuk menggunakan taktik yang lebih agresif dan konfrontatif. Dalam konteks ini, tantangan bagi Prof Dasco adalah bagaimana tetap konsisten dengan strategi merangkulnya, sembari tetap tegas dalam menghadapi pihak-pihak yang tidak kooperatif. Ini adalah seni dalam berpolitik yang memerlukan kecerdasan emosional dan kemampuan negosiasi yang tinggi.

Dalam lingkungan politik yang sering kali dipenuhi dengan kepentingan yang beragam, kemampuan untuk merangkul semua elemen menjadi sangat krusial. Prof Dasco tampaknya sudah memahami hal ini. Ia menunjukkan bahwa merangkul bukan berarti mengabaikan prinsip atau tujuan politik.

Sebaliknya, dengan merangkul, Prof Dasco memperkuat posisi tawar politiknya dan menciptakan peluang untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Dalam jangka panjang, pendekatan ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Melihat ke depan, strategi merangkul ini harus terus dipertahankan dan diperkuat. Di tengah tantangan yang kian kompleks, termasuk polarisasi yang terjadi di masyarakat, pendekatan ini dapat menjadi solusi untuk membuka dialog yang konstruktif. Prof. Dasco perlu terus berinovasi dalam cara-cara merangkul ini, dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Keterlibatan masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan politik adalah kunci untuk menciptakan demokrasi yang sehat.

Di sisi lain, penting juga untuk menciptakan ruang bagi para politisi muda agar mereka bisa belajar dari pengalaman Prof Dasco. Pendidikan politik yang berorientasi pada nilai-nilai merangkul dapat membantu menciptakan generasi pemimpin yang lebih responsif dan inklusif. Dengan demikian, politik di Indonesia dapat berkembang menjadi lebih baik, di mana semua pihak merasa terlibat dan dihargai.

Strategi politik Prof Dasco yang merangkul bukan memukul bisa diartikan sebagai langkah menuju politik yang lebih produktif dan harmonis. Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai elemen masyarakat dan politik, Prof Dasco menunjukkan bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang tanggung jawab dan kemanusiaan. Pendekatan ini, jika diteruskan dan diperkuat, berpotensi untuk membawa perubahan positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News