Pemilihan kepala daerah melalui DPRD sangat menghemat anggaran negara. Biaya pemilihan kepala daerah bisa dialokasikan untuk membiayai pendidikan, kesehatan rakyat secara langsung.
“Setuju dengan pemikiran pak @prabowo ,pilkada baiknya dipilih DPRD saja u hemat anggaran,” kata politikus Gerindra Eka Gumilar di akun X (Twitter), Sabtu (14/12/2024).
Kata Eka Gumilar, anggota DPRD yang akan memilih kepala daerah harus amanah dan tidak terima suap. “Tapi Pastikan dulu pemilu yg benar-benar bisa berjalan tanpa kecurangan legislatif terpilih harus dewan yang amanah agar tdk ada praktek kotor dalam pemilihan kepala daerahnya ya gak?” Paparnya.
Presiden Prabowo Subianto, saat berpidato pada HUT Partai Golkar ke-60, Kamis (12/12/2024) melemparkan wacana untuk pemilihan kepala daerah dikembalikan kewenangannya ke DPRD. Kata Prabowo model pilkada yang tak langsung itu lebih efisien ketimbang pelaksanaan pilkada langsung yang selama ini menurutnya memakan biaya tinggi. Presiden Prabowo memberikan beberapa referensi pelaksanaan kepala daerah di negara-negara demokrasi besar lainnya di kawasan Asia, maupun Asia Tenggara.
“Mari kita berfikir, mari kita tanya, apa sistem ini, berapa puluh triliun habis dalam satu dua hari, dari negara, maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing. Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah, DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” begitu kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra itu mengajak ketua-ketua umum partai politik (parpol) lainnya yang hadir di gelaran HUT Golkar untuk setuju. Bahkan, kata Presiden Prabowo, kalau bisa langsung saja disetujui. “Ini sebetulnya begitu banyak ketua umum partai di sini sebenarnya bisa kita putuskan malam ini juga,” kata Prabowo.