Joko Widodo (Jokowi) membodohi rakyat Indonesia dengan merekayasa aturan agar putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka (Gibran) bisa menjadi wakil presiden. Jokowi juga menutupi kasus ijazah palsu milik Gibran.
“Jokowi membodohi rakyat Indonesia dengan kasus ijazah anaknya. Jangan-jangan ijazah Jokowi palsu,” kata Guru Besar Peneliti BRIN Prof Ikrar Nusa Bhakti dalam video yang beredar.
Ikrar mengatakan, Jokowi dan Gibran mirip kelakuannya dengan membagikan sembako kepada rakyat agar dianggap menggunakan dana pribadi. “Anak dan bapak tingkah lakunya sama menggunakan anggaran negara mencap Jokowi bagi-bagi seakan-akan Jokowi menggunakan uang pribadinya bagi-bagi sembako,” jelasnya.
Menurut Ikrar, Jokowi memanfaatkan kebodohan rakyat dengan melakukan pembagian sembako agar mantan Wali Kota Solo dianggap berpihak kepada masyarakat kecil. “Pertanggungjawabkah seorang presiden yang membiarkan rakyatnya bodoh, tidak memiliki keberdayaan hidup layak ,” ungkap Ikrar.
Selain itu, kata Ikrar dalam sejarah Indonesia tidak ada wakil presiden yang bisa menjadi presiden melalui pilpres. “Itu tidak ada ceritanya seorang wakil presiden naik pangkat menjadi presiden melalui pemilihan umum,” pungkasnya