Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis
Inilah yang dikhawatiri rakyat Indonesia sekarang. Umur Prabowo tak panjang. Saat ini Prabowo sudah berumur 73 tahun. Umur yang tak muda lagi. Sudah masuk kategori lanjut usia (lansia).
Menyadari umur Prabowo tak muda lagi. Penulis mendengar banyak masyarakat Indonesia mendoakan pada hari Pelantikan Prabowo, 20 Oktober 2024. “Semoga Prabowo panjang umur, amanah dan sehat terus sampai tahun 2029,” doa seorang ibu muda kepada penulis.
Meski mati tidak mengenal syarat tua. Mati tidak menunggu sakit. Banyak yang mati muda. Banyak pula yang mati mendadak. Siangnya sehat. Malamnya meninggal dunia. Umur manusia tidak ada yang tahu. Semakin bertambah umur, semakin dekat kepada ajal, karena umur adalah rahasia Ilahi yang tidak dapat kita ketahui.
Manusia tidak mengetahui panjang pendek umurnya. Manusia juga tidak mengetahui sampai kapan ia akan hidup di dunia. Hanya Allah-lah yang mengetahui. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya. Dan, jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya. Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” [QS. al-A’raf: 34]
Rakyat sadar betul. Bila Prabowo berhalangan tetap. Menurut konstitusi Gibran-lah yang akan menggantikan Prabowo. Sementara mayoritas rakyat tidak menghendaki Gibran menjadi Presiden. Itulah alasan Ibu muda tadi berdoa untuk kesehatan Prabowo.
Pencalonan Gibran penuh dengan kontroversi. Hasil dari mengutak-atik konstitusi. Sebagai anak haram konstitusi, rakyat kebanyakan tak rela punya presiden seperti Gibran. Saat pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden baru berumur 37 tahun. Sementara konstitusi mensyaratkan presiden dan wakil presiden berumur paling rendah 40 tahun.
Belum lagi Gibran diisukan pecandu narkoba. Meski belum ada bukti, kabar itu telah lama mengemuka sebelum Pilpres 2024. Rakyat khawatir Indonesia tambah rusak setelah 10 tahun sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dirusak oleh Jokowi. Yang tak lain Bapaknya Gibran.
Ditambah pendidikan Gibran tak jelas. Sama persis dengan Bapaknya. Ada yang bilang Gibran hanya lulusan SMP. Ada pula yang menyebut Gibran hanya lulusan SMA. Padahal Indonesia banyak profesor dan doktor. Orang-orang berpendidikan tinggi dan jelas rekam jejaknya.
Inipula yang bakal memicu hura-hara politik bila Prabowo berhalangan tetap. Rakyat tak sudi punya presiden yang melanggar konstitusi. Akan terjadi penolakan rakyat besar-besaran.
Prabowo berhenti di tengah jalan dan diganti Gibran. Itulah skenario yang disiapkan Jokowi. Sekarang menurut kabar, sedang berlangsung cipta kondisi agar pergantian Prabowo oleh Gibran berjalan mulus.
Rakyat berdoa semoga Prabowo sehat dan panjang umur. Setidaknya Prabowo dapat menyelesaikan periode pertamanya sampai 2029 dengan baik, Aamiin
Rakyat sudah amat menderita. Ditambah skenario hura hara politik oleh Jokowi tentu rakyatlah yang pertama menderita. Sementara elit politik sibuk dengan perebutan kekuasaan dan perebutan kekayaan alam Indonesia.
Bandung, 25 Rabiul Akhir 1446/28 Oktober 2024