Geisz Chalifah menikmati indahnya kekuasaan Ketika menjadi komisaris PT Ancol saat Anies Baswedan menjadi Gubernur Jakarta 2017-2022.
“Contoh Indahnya kekuasaan, ketika Geiz Chalifah jd Komisaris Ancol. Dengan kekuasaannya di Ancol, Geisz memperjuangkan nasib para karyawan, smg jd amal jariyah dengan kekuasaan yang indah ini,” kata politikus PKS Aji Teguh di akun X (Twitter).
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengakui bahwa kekuasaan merupakan sesuatu yang indah. Hal itu disampaikan dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Jakarta, Minggu (22/9/2024).
“Memang kekuasaan itu indah, kawan-kawan sekalian,” ujar Aboe.
Pernyataan itu dilontarkan Aboe bermula ketika ia mengomentari rompi PKS yang dikenakannya terasa panas. Dia menarik kesimpulan hal itu karena bahan yang digunakan untuk membuat rompi berharga murah.
“Kita punya ini (rompi PKS) yang panas. Biasa kalau murah agak panas emang,” kata Aboe sambil tertawa.
Ia kemudian meminta Bendahara Umum PKS, Mahfudz Abdurrahman untuk membuat rompi yang berbahan lebih adem jika dikenakan. Aboe memastikan bahwa ketika partainya sudah berkuasa nanti, rompi yang diberikan bakal lebih bagus. Baru saat itulah, Aboe mengatakan bahwa kekuasaan merupakan sesuatu yang indah.
Selama Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi Jilid I dan II, PKS memang telah berada di luar pemerintahan. Partai ini kerap kali berseberangan dengan pelbagai kebijakan Presiden Jokowi.
Dalam Pilpres 2024, PKS juga berseberangan dengan sejumlah partai koalisi Pemerintahan Jokowi dengan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden bersama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden.
Namun, pasangan itu kalah dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kini, PKS makin lengket dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merupakan koalisi pemerintah berkuasa.
Kendati begitu, PKS sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak menarget untuk memperoleh jatah menteri dari Pemerintahan Prabowo Subianto.