Pemecatan Hasyim Asy’ari Peringatan bagi Jokowi

Odeleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Hasyim Asy’ari akhirnya dipecat DKPP. Pemecatan ini sebagai sinyal mulai runtuhnya rezim Jokowi.

Ketua KPU adalah simbol kebejatan moral pejabat negara, yang selama Jokowi berkuasa tetap dipertahankan jadi Ketua KPU bukan karena integritas dan prestasinya, tapi karena kemampuannya menutupi kejahatan Jokowi. Atas jasa-jasa (kejahatan)-nya itu, maka selama 10 tahun Hasyim tetap bertahan menjadi Ketua KPU, bukan saja telah “menyelamatkan’ Jokowi, tapi juga telah mengantarkan Gibran dan Kaesang “si bocah ingusan” bisa lolos pemilu/pilkada dengan memanipulasi aturan persyaratan calon.

Banyak pihak yang selama ini tersandera, tertekan, atau terintimidasi oleh Jokowi tengah menantikan momen tepat untuk lepas dari cengkeraman Jokowi. Banyak pihak yang sudah tersadar akan karakter buruk Jokowi, tapi mereka masih berada di bawah kendali kekuasaan Jokowi sehingga bagi siapa saja yang mencoba ‘membelot’, pasti langsung dapat masalah besar. Sehingga semuanya berusaha untuk menahan diri.

Demikian halnya dengan Prabowo. Walaupun secara lahir Prabowo menjadi Pembantu Presiden, dekat dekat dengan Jokowi bahkan terus memuji-mujinya, tapi dalam hati Prabowo sebenarnya dia sedang bersiasat menjerat Jokowi. Prabowo juga menunggu momen yqng tepat untuk meninggalkan Jokowi.Hanya orang-orang dungu saja yang tetap setia kepada Jokowi setelah mengetahui keburukan karakter Jokowi.

Tidak ada seorang pun yang mau terjerumus kedalam keterpurukan bersama orang jahat. Apalagi orang yang diikuti sudah diambang keruntuhan. Setiap orang ingin cari selamat. Begitu orang yang diikuti terancam jatuh, semuanya akan meninggalkannya.

Beberapa indikator orang-orang di sekeliling Jokowi mulai meninggalkannya, mungkin karena alasan kesadaran, alasan beda kubu, atau karena faktor cuan yang tidak lagi mengalir.

Pertama, Berbalik arahnya para pendukung setia karena Jokowi sudah tidak lagi berjuang untuk rakyat, tapi malah mementingkan politik dinasti

Kedua, Jokowi telah mengkhianati partainya sendiri, PDIP yang telah membesarkan dan mengangkat kedudukannya sebagai Walikota, Gubernur, bahkan Presiden

Ketiga, Jokowi telah mengkhianati perjuangan yang telah diikrarkan sendiri berupa nawa cita dan revolusi mental

Keempat, Banyak buzzer yang telah bertobat atau tidak lagi dapat kucuran dana

Kelima, Para Ketum Parpol koalisi Pemerintah yang selama rezim Jokowi memerintah tidak bisa bebas menentukan pilihan, demi keselamatan dirinya terus ikuti saja kemauan Jokowi

Keenam, Ketua lembaga-lembaga negara, khususnya lembaga penegakan hukum seperti Pengadilan, KPK, Kejaksaan, MA, dan MK serta lembaga pengelola Pemilu KPU dan Bawaslu selama ini tidak bisa menolak Intervensi Jokowi

Jokowi sudah diambang jatuh. Satu persatu sinyal kejatuhannya makin nampak.

Semoga Jokowi segera mendapatkan balasan atas segala kejahatannya selama ini kepada rakyat dan orang-orang yang jujur dan tidak berdosa.

Bandung, 27 Dzulhijhah 1445