Pengamat: Jika Bukan Anies-Pras, PDIP Kehilangan Peluang Emas

Jakarta – DPD PDIP Jakarta telah merekomendasikan 10 nama untuk bertarung dalam Pilkada DKI pada November 2024 mendatang. Kesepuluh nama tersebut antara lain Anies Baswedan, Basuki Tjahaja purnama, Jendral Andyka Prakasa, Djafar Badjeber (Hanura), H Rasyidi dan Prasetio Edi Marsudi. Nama terakhir menduduki kursi Ketua DPRD DKI Jakarta saat ini.

Dalam pandangan Pengamat Intelijen dan Geo Politik Amir Hamzah, dari kesepuluh nama yang direkomendasikan yang lebih berpeluang dalam Pilkada nanti mengarah kepada pasangan Anies Baswedan – Prasetio Edi Marsudi.

Kondisi PDIP DKI Jakarta dalam Pilkada 2024 ini, menurut Amir, beda dengan kondisi Pilkada 2019. Selain itu berbeda dengan situasi dan kondisi politik 2019. Sekarang ini sesuai dengan hasil Pilpres 2024 PDIP sedang menghadapi tantangan dari kelompok politik presiden Jokowi dan kelompok politik Prabowo – Gibran.

Atas dasar itulah maka tentu diperlukan kearifan yang sangat tajam dari DPP PDIP dan juga kecerdasan dan kejelian dari kalangan PDIP di DKI Jakarta. Dari 10 nama yang diajukan itu akan dilakukan semacam fit and proper test.

“Yang perlu kita amati adalah dari kesepuluh orang itu hanya akan ditetapkan seorang calon gubernur ataukah ada yang ditetapkan sebagai calon wakil gubernur. Tapi bisa juga, DPP PDIP melakukan terobosan untuk menyaring dari sepuluh orang itu satu pasangan calon yaitu Cagub dan Cawagub. Hambatannnya adalah berdasarkan aturan PDIP tidak bisa mengajukan pasangan sendiri tapi harus mencari teman koalisi. Atas dasar itul maka PDIP harus jeli dalam melihat partai – partai yang akan dapat memberikan simpati atau dukungan terhadap pasangan yang akan digadang PDIP,” jelas Amir.

Dari realitas dan dinamika di Jakarta pasca Pilpres, lanjut Amir, hanya ada dua partai yang berpotensi untuk menjadi teman koalisi PDIP yaitu PKS dan PKB.

Sementara itu, lewat berbagai perkembangan politik yang bisa kita ikuti dalam realitas dan dinamika kinerja pemprov DKI Jakarta, muncul narasi dan wacana untuk bagaimana mengusung pasangan Anies Baswedan dan Prasetio Edi Marsudi (Anies – Pras) dalam Pilkada 2024 ini.

Kedua nama ini ada dalam daftar nama calon yang ada di DPP PDIP. Di sisi lain, nama Anies Baswedan cukup populer di kalangan PKS dan PKB. Sehingga terbuka peluang bagi PDIP untuk mengajak kedua partai ini berkoalisi dalam Pilkada 2024 tersebut.

“Menurut pengamatan saya prakarsa dan kejelian PDIP untuk memasangkan Anies – Pras dalam berkoalisi dengan PKS dan PKB merupakan sebuah peluang emas bagi PDIP di DKI Jakarta. Sebaliknya bila dari kesepuluh nama itu PDIP hanya menetapkan Calon Gubernur atau Cawagub secara tersendiri maka dapat diperkirakan PDIP akan kehilangan emas di DKI Jakarta,” pungkas Amir. *man

Simak berita dan artikel lainnya di Google News