Bangun Dinasti, Pemerhati Politik dan Kebangsaan: Jokowi tak Selamat di Akhir Kekuasaannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak selamat di akhir kekuasaannya karena telah membangun dinasti dengan menempatkan anak dan menantu di jabatan publik dengan atas nama demokrasi.

“Jokowi berniat dan memulai membangun dinasti, moga saja selamat. Jangan sampai seperti keluarga Romanov Tsar Nicholas II yang dibantai oleh pemberontakan rakyat. Sekeluarga habis,” kata pemerhati politik dan kebangsaan Rizal Fadhillah kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (10/6/2024). “Ketika berkuasa Tsar jumawa, tetapi ketika terpenjara maka minta suaka pun tidak bisa.

Kata Rizal, rakyat Indonesia saat ini sedang menderita akibat kebijakan jahat rezim Jokowi. Pekerjaan sulit, pendapatan sedikit, sebagian rakyat berperut melilit. Harga bahan pokok melejit, bahan bakar naik, petani menjerit. Pajak diburu, tanah digusur dan kesenjangan tajam.

“Rakyat kecil pribumi stress tiap bulan memikirkan bayar kontrakan rumah, sementara perumahan elit etnis tertentu makmur dan semakin ekslusif. Konyolnya diberi status Proyek Strategis Nasional lagi. Rezim Jokowi memang menggila. Korupsi merajalela. Pejabat, pengusaha dan komunitas peliharaan hidup bermanja dan berfoya-foya sementara rakyat melarat dan sekarat,” tegasnya.

Jika perhelatan 17 Agustus 2024 adalah unjuk kemewahan Istana, maka rakyat pantas untuk bangkit dan berontak.

“Berontak melawan pamer diri, kezaliman dan kesewenang-wenangan. Mereka adalah orang-orang tidak peduli dengan keadaan rakyat yang semakin menderita,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News