Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Jokowi tak henti-hentinya terus bikin susah rakyat. Seolah tugas Presiden itu hanya memungut dana dari rakyat, bukan sebaliknya untuk melayani dan mensejahterakan rakyat.
Mungkin ini yang dimaksud pemimpin yang tidak diridhai Allah sehingga bangsa dan negara tidak ada keberkahan, selain timbulnya masalah dan masalah.
Setelah Jokowi sukses mendzalimi rakyat dengan bikin kecurangan di Pilpres 2024 dan membangun politik dinasti, kini melalui Menteri Agama (seperti berita yang beredar) kalau dana haji mau dipakai IKN (benarkah ?), dan kini sedang heboh kalau gaji pekerja mau dipotong 3 % untuk TAPERA (Tabungan Perumahan Rakyat) ?
Tapera adalah sebuah modus baru untuk mengembat dana rakyat, ke mana arahnya, apakah hanya untuk memuluskan ambisinya, setelah sebelumnya berhasil mengembat berbagai dana rakyat yang juga telah disalahgunakan? (Dana haji untuk infrastruktur yang kata Rizal Ramli mencapai 112 triliun, dana BPJS, dan ASABRI, dll).
Dana-dana semacam itu sangat rawan penyelewengan dan jadi lahan bancakan korupsi.
Jokowi selama ini tidak bisa dipercaya, sangat tidak amanah dan dicap rakyat sebagai tukang kibul, hampir semua program penuh dengan tipu-tipu.
Jangankan program yang bersifat umum yang dananya tidak terkait langsung dengan urusan agama, bahkan dana haji yang notabenene adalah dana umat untuk ibadah mahdhah kepada Allah, juga tetap diembat, tidak ada rasa takut atau risih Sama sekali Dan berbuat dosa untuk menyalahgunakannya.
Benar sabda Nabi saw, kalau di akhir zaman akan ada pemimpin yang terus dipuji-puji karena kebaikannya, padahal dia dalam hatinya tidak punya iman walau sebesar “dzarrah” (atom)
Yang sangat memprihatinkan (Dan bikin Geram) adalah yang jadi korbannya selalu rakyat miskin.
Bagaimana kalau program TAPERA ini hanya diberlakukan khusus untuk pendukung 02 saja, yang memang sudah bersiap untuk menerima kebijakan apa pun dari rezim Jokowi dan penerusnya.
Paling tidak ada 5 indikator kalau program TAPERA hanya akal bulus dan akal fulus Jokowi ;
Pertama, Tapera hanya pengalihan karena ditundanya naiknya biaya UKT ?
Kedua, Diduga kuat Jokowi sedang kesulitan dengan likuiditas (pencairan dana)?
Ketiga, Bisa jadi Jokowi sedang mencari sumber dana untuk bayar hutang, bayar cicilan KCJB, IKN, dan proyek lain
Keempat, Dengan terlampau banyaknya kasus korupsi di setiap proyek, maka program Tapera ini hanya modus untuk bancakan korupsi
Kelima, Dengan pengadministrasian yang buruk, diprediksi dana Tapera hanya akal bulus dan fulus Jokowi yang tidak bakal kembali ke pemiliknya.
Masih adakah oranh yang percaya kepada niat Jokowi sebagai King of lip service?
Hanya orang-orang yang berakal sehat tidak bakal tertipu program Jokowi, yang sudah hapal karakter Jokowi yang tidak jujur.
Semoga Jokowi segera tumbang agar segala kekacauan bisa segera diakhiri.
Bandung, 21 Dzulqa’dah 1445