KAMI Lintas Provinsi Sesalkan Jokowi Biarkan Teror Brimob di Kejagung

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat membiarkan teror Brimob di Kejaksaan Agung (Kejagung). Teror ini tidak bisa dilepaskan Kejagung yang sedang menangani kasus korupsi tambang timah yang merugikan negara Rp271 triiliun.

“Atas kejadian terror Brimob di Kejaksaan Agung apabila Presiden melakukan pembiaran terjadinya gangguan di Kejaksaan Agung, patut diduga terlibat dalam kasus tersebut,” kata KAMI Lintas Provinsi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (26/5/2024).

Atas kejadian teror itu, KAMI Lintas Provinsi mendukung penuh kerja Kejaksaan Agung membongkar kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang bernilai Rp 271 triliun. “Mengapresiasi dan mendukung penuh Pusat Polisi Militer (PUSPOM / TNI untuk  menjagaan keamanan kerja Kejaksaan Agung,” paparnya.

Baca juga:  Demi Lindungi Mafia di Istana, Jokowi Siap Singkirkan Rizal Ramli

KAMI Lintas Provinsi juga menyesalkan, mencela dan mengutuk anggota polisi dari Satuan Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 dan Brimob terkesan menteror kerja Kejaksaan Agung yang sedang membongkar kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang bernilai Rp271 triliun.

Sekelompok personil Brigade Mobil Polri berkonvoi dengan sepeda motor dan mobil mengelilingi markas Kejagung pada Senin malam, 20 Mei 2024. Perisitwa itu terjadi tepat sehari setelah seorang anggota Datasemen Khusus 88 Anti Teror tertangkap saat membuntuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Sirine di mobil berbunyi sepanjang perjalanan dengan kerlap-kerlip lampu berwarna merah-biru. Tampak gerombolan polisi berkonvoi itu memutar Jalan Panglima Polim.

Sejumlah saksi yang melihat konvoi itu mengira polisi tengah berpatroli untuk mengawasi keamanan di sekitar kawasan Blok M. Namun, kejanggalan terlihat karena konvoi aparat berseragam lengkap itu berputar mengelilingi kawasan perkantoran Kejagung ini berkali-kali.

Baca juga:  Dosen UGM Sebut Jokowi Cangkem Bosok?

Seorang personil polisi yang menggunakan motor gede (moge) berada di posisi paling depan konvoi tersebut. Sementara personil yang berboncengan dengan motor trail dan mobil mengekor di belakangnya. Setiap kali melewati gedung Kejagung, suara motor moge itu selalu berisik. Si pengendara tampak menarik-narik gas motornya berkali-kali. —menggonggong beberapa kali. Suara knalpot motor itu cukup berisik.