Politikus Demokrat Bongkar Prabowo Menolak saat Diminta Ditugaskan di Bosnia Herzegovina

Prabowo Subianto menolak ditugaskan sebagai prajurit perdamaian Kontingen Garuda di Bosnia-Herzegovina

“Padahal pak SBY waktu ditanya panglima Feisal Tanjung siapa perwira yang harus berangkat, dia nunjuk Prabowo. Tahunya Prabowo menolak, akhirnya SBY yang ditunjuk,” kata politikus Demokrat Panca di akun X, Jumat (24/5/2024).

Pangkat SBY dinaikkan menjadi Brigjen ketika bertugas menjadi prajurit perdamaian Kontingen Garuda di Bosnia-Herzegovina

“Pangkatnya dinaikkan jadi Brigjen. SBY bintang pertama di angkatannya,” tegasnya.

Dilansir dari akun Instagram @sbyudhoyonoachvs, SBY yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal ditunjuk menjadi komandan pasukan ke Bosnia-Herzegovina ini.

Tahun 1992, Bosnia dilanda perang setelah melepaskan diri dari Yugoslavia.

Pembunuhan etnis besar-besaran berlangsung di wilayah ini.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menurunkan pasukan United Nations Protection Force.

“Indonesia menjadi bagian dari misi ini, dengan mengirimkan Pasukan Garuda XIV. Brigadir Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono, yang baru saja meninggalkan pos Komandan Komando Resor Militer Pamungkas/Yogyakarta, ditunjuk menjadi komandan pasukan ke Bosnia-Herzegovina ini,” tulis akun tersebut dalam caption foto unggahannya, dikutip pada Kamis (9/9/2021).

Dikatakan, di Semenanjung Balkan itu, Brigadir Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono bertugas enam bulan, sejak November 1995 hingga April 1996.

“Bapak SBY tiba-tiba mendapat tugas dari Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia untuk berangkat ke Bosnia,” terangnya.

Presiden ke-6 RI itu memimpin 650 pemantau militer dari sejumlah negara.

Kontingen Garuda XIV terdiri atas batalion zeni, batalion kesehatan, tim pemantau militer, dan beberapa staf.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News