Serangan Iran ke Israel merupakan pembalasan atas syahidnya penasihat militer negeri para Mullah di Suriah yang dibunuh rezim Zionis.
“Serangan ke Israel sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (14/4/2024).
Serangan Iran ke Israel sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada 01 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah.
“Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina dan agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis,” ungkapnya.
Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal.
Iran resmi mulai menyerang Israel usai meluncurkan pesawat nirawak (drone) hingga roket pada Sabtu (13/4). Serangan itu mulai berimbas ke Israel, yakni dengan sirene yang terdengar di berbagai wilayah negara tersebut.
Menurut laporan Al Jazeera, sirene serangan udara itu terdengar di semua wilayah, termasuk Tel Aviv. Selain itu, laporan dari Al Jazeera juga menangkap beberapa kilatan cahaya di atas kota.
Israel juga dilaporkan mulai melaksanakan intersepsi aktif terhadap serangan drone dan roket Iran yang mulai memasuki wilayah negara tersebut.