Presiden Joko Widodo (Jokowi) berusaha sekuat tenaga mengendalikan MK untuk meloloskan keputusan KPU yang telah memenangkan Prabowo-Gibran.
“Jokowi sekuat tenaga akan mengendalikan MK untuk meloloskan keputusan KPU angka kemenangan untuk Paslon 02,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (2/4/2024).
Dampak ketidakberdayakan MK mengadili sengketa Pilpres dengan objektif dan adil akan menciptakan kekacauan, bencana dan dendam politik berkepanjangan.
“Tidak mustahil kebuntuan mencari keadilan akan lahirnya kekuatan rakyat dengan caranya sendiri akan memakzulkan Presiden dan gerakan perlawanan anti politik dinasti yang dipertontonkan tanpa malu, etika dan moral akan menemukan momentum politiknya,” ungkapnya.
Kata Sutoyo, dalam waktu tertentu akan terkonsolidasinya kelompok pemakzulan, dengan target semua penguasa non-demokratis: otoriter dan despotis harus jatuh melalui people power. Dan semakin membesarkan pembangkangan politik.
Eskalasi politik makin membesar, bergelombang demonstrasi makin masif seraya menyuarakan “apa gunanya memberikan suara atau partisipasi politik dalam Pilpres jika sistem dan prosesnya dengan brutal justru penuh rekayasa kecurangan
“Kita berada dalam periode demokrasi terburuk, sepanjang terjadinya pemilu dan Pilpres selama ini. Resesi demokrasi diperparah sejalan dengan rekayasa politik dinasti yang ugal ugalan. Kecurangan pemilu saat ini sedang di pertontonkan di pengadilan Mahkamah Konstitusi,” pungkasnya.