Legitimasi Prabowo-Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden makin kuat setelah ada ucapan selamat dari NU dan Muhamamdiyah. Dua ormas Islam terbesar di Indonesia sudah mengakui Prabowo-Gibran menerus Jokowi-Maruf Amin.
“Tudingan curang tidak ada artinya ketika NU dan Muhamamdiyah sudah mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran,” kata Relawan Prabowo Lamongan Rinto Junaidi kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (22/3/2024).
Kata Rinto, rakyat Indonesia tidak terpengaruh suara dari kalangan tertentu yang menuding kemenangan Prabowo-Gibran dilakukan secara curang. “Setiap TPS ada saksi dan itu dilakukan secara bertahap. Curangnya dari mana,” kata Rinto.
Rinto mengatakan, Prabowo-Gibran akan meneruskan program pemerintahan Jokowi seperti IKN. “Program Jokowi sangat baik untuk masa depan Indonesia,” paparnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Pemilu 2024.
“PBNU mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto dan Gibran atas ditetapkannya sebagai pemenang Pilpres,” kata kiai yang kerap disapa Gus Yahya itu dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa dalam konteks potensi sengketa pascapemilu, Gus Yahya menyerukan perdamaian dan penyelesaian masalah dengan bijaksana.
“Hal-hal yang menyangkut sengketa, marilah kita pecahkan dan cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa menyelesaikannya sekaligus,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa tengah itu.
Gus Yahya juga mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang melakukan manuver yang berpotensi mengganggu proses politik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Itu setelah KPU mengumumkan sebagai pemenang di pesta demokrasi lima tahunan.
“Menyampaikan selamat kepada anggota legislatif DPR, DPRD II, DPRD I, DPD, dan Presiden-Wakil Presiden terpilih dengan tetap menunggu penyelesaian sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK),” katanya dalam keterangan resminya diterima www.suaranasional.com Jumat (22/3/2024).
“Mereka yang terpilih niscaya berjiwa negarawan dengan bersungguh- sungguh dan penuh tanggung jawab mengemban dan melaksanakan amanat rakyat yang sangat berat,” jelasnya lagi
Selain itu, Muhammadiyah juga tetap menghormati para pihak yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai solusi konstitusional, damai, dan elegan. “Dengan kesadaran bahwa keputusan MK bersifat final and binding untuk dipatuhi semua pihak,” katanya.
Selain itu, Muhammadiyah mengajak masyarakat untuk menyikapi hasil pemilu sebagai realitas politik dan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang dipilih oleh bangsa Indonesia.
“Karena itu, dengan berbagai catatan kritis, masyarakat dapat menerima hasil pemilu dengan arif, bijaksana, dan legawa,” kata Haedar.
Tak hanya itu, Muhammadiyah meminta kepada MK agar bekerja lebih profesional dan imparsial dalam mengadili dan memutus sengketa pemilu.
Menurut Haedar, penyelesaian sengketa pemilu yang adil dan objektif merupakan solusi dan memberikan kepastian politik.
“Bagi MK penyelesaian sengketa pemilu dengan jujur dan amanah merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki citra, dan memulihkan kepercayaan publik yang selama ini menurun,” ujarnya.