Jika Pemilu tak Jurdil dan Transparan, Habib Umar Alhamid: Rakyat akan Lakukan Perlawanan

Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Namun, banyak kalangan meragukan kalau pemilu akan berjalan dan berlangsung jujur dan adil (jurdil), serta transparan. Apalagi diduga telah terjadi pengangkangan terhadap konstitusi yang ada.

“Kami ingatkan kepada penyelenggara dan penguasa jika menjalankan pemilu tidak dengan jurdil dan melawan konstitusi, rakyat akan siap melakukan perlawanan,” ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, hingga kini Jokowi sebagai Presiden belum pernah mengucapkan dan meminta agar pemilu 2024 berjalan jurdil dan transparan.” Jokowi hanya meminta pemilu damai dan tenang. Padahal untuk bisa pemilu itu tenang dan damai, harus jurdil dan transparan dulu serta tidak melawan konstitusi,” tutur Habib Umar.

Dikatakan Habib Umar, jika dalam pemilu nanti tidak jurdil, maka sama saja telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara. “Saya ingatkan kepada TNI dan kepolisian jika ada komandan yang meminta untuk melanggar konstitusi, anak buah harus mengingatkan, dan kalau perlu dilawan,” jelasnya.

Lebih jauh Habib Umar mengatakan, Bawaslu sebagai pengawas harus berani bertindak tegas terhadap kecurangan Pemilu 2024. Bawaslu jangan sampai hanya menjadi stempel pemerintah.

“Jika ada kecurangan dalam pemilu dan Bawaslu diam, tidak bertindak dengan tegas. Saya yakin rakyat akan melakukan perlawanan, dan akan sangat bahaya untuk republik ini. Terlalu mahal ongkosnya jika ada kecurangan dalam pemilu nanti, karena akan terjadi malapetaka buat negeri ini,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News