Pemilu Curang: Perang!

Oleh : Memet Hakim, Pengamat Sosial & Wanhat APIB & APP TNI

Kala berkumpulnya 5.000 Ulama se Priangan Timur di Cipasung, Tasikmalaya, hari Minggu tanggal 14.01.2024 untuk mendukung pasangan Anies & Imin, ada suasana yang berbeda tidak seperti pengajian seperti biasanya, kali ini terasa jika ada ketidak nyamanan para hadirin oleh sikap istana dan pasangan calon yang didukungnya.

Yel-yel yang muncul dari para orator merupakan yel-yel perlawanan terhadap kecurangan dalam pemilu dan pembelaan atas pasangan Anies yang selalu dipojokkan. Teriakan “Amin” disambut dengan suara peserta “Menang 1 putaran”.

Tekad para ulama akan berperang melawan kecurangan. Memang perang antara istana dan rakyat tidak dapat dihindarkan jika istana terus berbuat curang dengan segala cara.

Ustad Rizal Fadilah yang menyatakan bahwa memilih pemimpin adalah kewajiban umat. Umat harus memilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia. Pemimpin yang terbaik untuk memimpin rakyat RI itu adalah pasangan AMIN. Sehingga memilih AMIN hukumnya wajib. Artinya jika tidak dilaksanakan tentu dosa. Untuk itu diusulkan agar para ulama mengeluarkan fatwa wajib untuk memilih pasangan AMIN.

Ada juga orator yg minta agar capres yang kekanak kanakan dan cawapres muda tapi “kokolot begog” tidak usah dipilih, karena membahayakan negara Indonesia.

Kiayi Nonop bahkan minta dukungan kepada para ulama yang hadir, agar “pilpres cukup 1 putaran untuk kemenangan Anies & Imin”. Hal ini cukup berat, tapi bukan hal yang tidak mungkin untuk bisa dicapai. Pemilu 2024 dapat menyatukan NU dan Persaudaraan Islam yang dianggap radikal, tapi sebenarnya tudak seperti itu.

Ustad Shohibul Iman, mantan Ketua PKS, menjelaskan agar semua saksi di TPS mengawal hasilnya sampai ke rantai yang terakhir dengan bantuan hand phone. Selain itu menjelaskan bahwa umat Islam semakin bersatu.

Hadir juga para perwakilan dari partai pengusung AMIN yakni Nasdem, PKS, PKB, Partai Umat, dll. dan beberapa tokoh aktivis.

Cipasung, 14.01.2024