Teroris Israel Ngacir dari Gaza dan Kelaparan

Oleh : Memet Hakim, Pengamat Sosial, Wanhat APIB & APP TNI.

Sedikitnya 5 Brigade (5.000 orang) ditarik dari wilayah Gaza dengan alasan mau istirahat dan latihan perang lagi. Ingat Israel punya sifat licik dan curang !!!. Rakyat Israel saja ditipunya dengan berbagai berita dan propaganda Israel, apalagi lawannya.

Diam2 Inggris dan Amerika mengirim marinir dan pasukan elitenya disertai 230 pesawat tempur, kapal induk dan berbagai mesiunya disamping bantuan dana. Nanti jika ada serangan lagi tentu tentara Inggris dan Amerika yg diberi baju IDF yang maju. Ironisnya IDF sendiri banyak yang gak mau perang lagi apalagi pasukan cadangannya. Ada masalah internal tentara IDF dengan Perdana Menterinya.

Dilain pihak Houthi Yaman telah menyiapkan 20.000 pasukan para militernya untuk ikut berjihad di Gaza. Hizbullah para militer di Libanon membantu Hamas, menyerang Israel dari Utara. Libanon sendiri berlawanan dengan Israel. Pasukan Suriah dan Irak menjaga agar pangkalan AS dan sumber minyaknya tidak dapat digunakan untuk perang di Palestina. Laut Merah. Kabarnya Rusia akan membantu Hamas dengan mengirim pasukan bayaran Wagner.

Blokade laut Merah oleh Yaman sungguh sangat membantu Hamas. Israel mulai kelaparan. Amerika dan Inggris datang membantu Israel untuk membuka blokade tersebut. Tetapi Iran ikut bergabung dengan Yaman. Rusia, Turki, Korut dan China tentu tidak akan tinggal diam. Eritrea, Ethiopia dan Somalia yang berbatasan dengan Laut Merah, sekarang bersama Yaman ikut memblokade Kejadian ini memungkinkan perang meluas di Timur Tengah. Semuanya tergantung manuver Inggris dan Amerika

Sebagian negara Arab seperti Saudi, Mesir, Bahrain terlihat bingung, mungkin mereka takut miskin, sehingga tidak berani melawan Israel dan Sekutunya, walau saudaranya ditindas dan dijajah Israel. Kekayaan telah membuat mereka takut mati dan miskin.

Faksi Fatah sekarang telah bergabung dengan Hamas untuk membebaskan Palestina. Artinya tepi Barat dan Gaza sekarang menjadi wilayah perang. Al qud bersama brigade perlawanan lainnya harus dapat menyisir polisi dan tentara Israel yg masih bertugas di Tepi Barat untuk dijadikan tawanan perang.

Jika Tepi Barat dan Gaza termasuk Yerusalem bebas dari tentara dan polisi Israel, artinya Palestina telah MERDEKA. Masjid Al Aqsa akan dikuasai Palestina kembali. Selebihnya tinggal mengusir pemerintah Israel dari Tel Aviv, Yerusalem dan Palestina Selatan.

Dengan bersatunya Hamas dan Fatah, bersama Hizbullah, penghancuran Tel Aviv, Bandara Ben Gurion, Yerusalem, pelabuhan Laut Haifa tinggal menunggu waktu saja.
Jika Mesir, Bahrain dan Saudi ingin merdeka dari pengaruh/tekanan Israel dan Amerika inilah saat tg tepat untuk bergabung membela Palestina.

Bandung, 3 Januari 2024