Menteri Agama (Menag) yang juga Ketua Umum Ansor Yaqut Cholil Qaumas (Gus Yaqut) memberikan sinyal memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sinyal dukungan Gus Yaqut kepada Prabowo-Gibran saat memberikan pidato Pengukuhan Relawan Moderasi Beragama dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (26/12/2023).
Gus Yaqut hampir lima kali menyinggung angka dua. Para peserta yang hadir tampak memberikan tepuk tangan saat dia mengulangi kalimat angka dua.
“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Kakanwil maupun oleh Pak Sekda. Saya pendek saja saya hanya ingin menyampaikan dua hal. Saya hanya ingin menyampaikan dua hal,” kata Gus Yaqut diikuti tepuk tangan oleh ribuan relawan moderasi beragama NTB yang hadir.
“Kok tepuk tangan? Saya belum ngomong, saya baru akan menyampaikan dua hal,” sambung Gus Yaqut sembari tertawa ringan.
Dua hal yang dimaksud Gus Yaqut adalah penekanannya tentang tugas relawan moderasi beragama yang tidak mudah. Kedua, Gus Yaqut menyebut bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat. Ia pun berulang kali menekankan kepada relawan untuk selalu berada di tengah-tengah.
“Moderasi itu tidak mudah. Harus selalu berada dalam posisi di tengah, harus selalu di tengah. Tidak boleh ikut yang kiri, tidak boleh ikut yang kanan. Harus ada di tengah-tengah itu moderasi. Paham?” kata Yaqut.
“Apalagi relawan moederasi. Pasti tidak ada bayarannya, tidak ada gajinya tetapi harus berada di tengah mengikuti arahan pimpinan. Begitu ya?” imbuhnya.
Menurut Yaqut, saat ini ada dua kutub yang saling tarik menarik di Indonesia, yakni kutub ekstrem di satu sisi dan kutub liberal di sisi yang lain.
“Kita tidak boleh terlalu ekstrem, juga tidak boleh terlalu liberal. Kita harus sekali lagi berada di tengah-tengah. Yang menjadi moderasi antara dua kutub yang berbeda secara diametral,” kata Yaqut.
“Dua hal ini yang ingin saya sampaikan, tidak lebih. Hanya dua,” sambungnya.