Anies Baswedan tidak mempunyai etika ketika melepas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden. Padahal Anies sudah membuat surat untuk mengajak AHY menjadi cawapresnya.
“Anies menyerang Prabowo soal etika kasus MKMK. Justru Anies tidak mempunyai etika ketika melepas AHY menjadi cawapresnya,” kata Relawan Prabowo-Gibran Lamongan, Rinto Junaidi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (16/12/2023).
Menurut Rinto, Anies orang yang tidak berterima kasih kepada Prabowo yang mengusungnya menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Tanpa diusung Gerindra dan dibantu Prabowo, Anies tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ini masalah etika yang dilanggar Anies juga,” jelasnya.
Kata Rinto, Prabowo sudah lama menjadi oposisi ketika pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi untuk persatuan agar tidak terjadi polarisasi di masyarakat,” ungkap Rinto.
Rinto mengatakan, Anies itu tidak mempunyai jiwa oposisi dan selalu bergabung dengan pemerintah dan mendapatkan jabatan. “Publik bisa melihat ketika Anies kalah di Pilpres 2024, akan menerima bergabung dengan pemenang Pilpres 2024,” pungkas Rinto.