Bersoarak di Debat Pertama Capres, Muslim Arbi: Otak Gibran Kosong

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka (Gibran) tidak mempunyai otak ketika bersorak di debat pertama capres.

“Bersorak di debat pertama capres menunjukkan Gibran tidak mempunyai otak. Ia lebih mengandalkan otot daripada kecerdesan berfikir,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (14/12/2023).

Menurut Muslim, Gibran tidak membaca aturan di debat capres dan cawapres tidak boleh bersorak-sorak. “Gibran merasa anak Presiden sehingga bisa berbuat semaunya,” jelas Muslim.

Kelakuan Gibran di debat pertama, kata Muslim, membuat elektabilitas Prabowo-Gibran makin menurun. “Apalagi Gibran tampil di debat, masyarakat menjadi tahu isi otak kepala Gibran sebenarnya,” papar Muslim.

Saat debat pertama capres Pemilu 2024 berlangsung, Gibran berdiri dari tempat duduknya, berteriak, dan bertepuk tangan untuk mengajak para penonton debat ikut bersorak.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu sontak berdiri dan menggerakkan kedua tangannya dari bawah ke atas saat capres Prabowo Subianto merespons pertanyaan dari capres Anies Baswedan. Gerakan itu Gibran arahkan ke para pendukungnya yang berada di lokasi debat.

Saat itu, Prabowo sedang menjawab pertanyaan dari Anies soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat umur calon presiden dan calon wakil presiden di bawah usia 40 tahun dan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah hasil pilkada.

Dengan gerakan tubuh Gibran itu, para pendukung pasangan calon Prabowo-Gibran pun semakin bersorak di dalam ruang debat.

Gibran kembali duduk dan menghentikan aksinya setelah seorang pendukung yang duduk di belakangnya langsung menyentuh dan mengingatkan Gibran untuk duduk tenang.

KPU menyelenggarakan debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa (12/12), dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.