Oleh : Ahmad Khozinudin (Sastrawan Politik)
Siapapun tidak dapat membantah, bahwa Surya Paloh (SP) adalah faktor utama Pencapresan Anies. Karena SP ibarat jangkar, yang menjadikan Kapal pencapresan Anies Baswedan di Samudera tidak terombang-ambing dan terhempas sebelum berlayar.
Memang benar, jika Anies telah terdaftar di KPU sebagai Capres 2024, maka Anies resmi berlayar menuju Pilpres 2024. Namun hari ini, Kapal Anies belum berlayar. Anies masih terombang-ambing di lautan, antara bakal melaju atau akhirnya terhempas ke daratan.
Memang benar, ada faktor PKS & PKB dalam pencapresan Anies. Namun, tanpa SP maka gerbong PKS & PKB tidak bisa bersenyawa, dan hanya akan menjadi bensin yang terbakar, bukan menjadi bahan bakar yang menggerakkan mesin.
SP ibarat jangkar yang harus menancap kuat, dan menjaga stabilitas kapal Pelayaran Anies menuju R.I.-1. Namun, kita ketahui SP berusaha dihempas dengan badai dan goncangan, agar tidak lagi menjadi bandul kekuatan politik Anies, yang menyebabkan Anies bisa karam, terhempas oleh badai di lautan tanpa arah yang jelas, atau karam dan terdampar ke daratan.
Tanpa SP, Anies sudah lama terhempas. Tanpa SP, Anies tak mungkin menjadi buah bibir, dielu-elukan oleh publik sebagai Capres. Karena itulah, banyak yang khawatir setelah menjadi Presiden, Anies akan ada dibawah kendali SP.
Kembali ke tema utama, badai dan goncangan pertama bagi SP adalah saat Johny G Plate (JGP) ditersangkakan Kejagung dalam kasus korupsi BTS 4G. SP agak guncang, namun dengan segera SP dapat menjaga keseimbangan Kapal. Meski belum berlalu, namun guncangan kasus JGP tak lagi mengancam pelayaran Anies.
Sekarang, daya tahan SP kembali diuji. Syahrul Yasin Limpo (SYL) nampaknya akan naik pangkat, menjadi tersangka KPK. Dalam sebuah penggeledahan rumah SYL, terlihat petugas KPK serius menangani kasus ini.
Kita tidak tahu, apakah SP dalam guncangan kedua ini dapat selamat dan menstabilisasi Kapal Anies menuju Pilpres 2024. Kita semua tahu-lah, motifnya terkait Pilpres. Kalau motif ingin menegakkan hukum, semestinya Jokowi dan geng-nya yang lebih dahulu masuk penjara.
Walau bisa saja SP dapat mengatasi guncangan ini, tapi bukan berarti kasus SYP adalah yang terakhir. Masih banyak kader SP lainnya di NasDem yang bisa dibidik.
Belum lagi, jika bidikan itu nantinya diarahkan ke Cak Imin. Pengantarnya sudah dimulai, tapi nampaknya telah ada kesetimbangan politik baru, terkait data tawar Jokowi dihadapan Cak Imin.
Meski lolos dari guncangan SYL pun, kita tak memiliki garansi apakah gerbong Anies benar-benar akan mengusung tema perubahan. Namun, kita dapat membaca bahwa rezim sejatinya tidak percaya pada siapapun dan ingin mengontrol kendali kekuasaan secara langsung, khususnya setelan Kaesang memimpin PSI. [].