Indonesia dewasa ini dilingkupi fenomenal dengan lahirnya pejuang-pejuang wanita yang menyuarakan kesetaraan hak hingga nasionalisme dan demokrasi, saat ini banyak barisan aktivis emak-emak pejuang yang salah satunya adalah Marina Sharon Khadizah sosok emak pejuang dari Tanggerang Selatan yang aktif menyuarakan nasionalisme serta kesetaraan hak masyarakat baik dalam sektor sosial, pendidikan hingga politik dan agama.
Marina Sharon Khadizah yang aktif diberbagai organisasi aktifis dan kemasyarakatan kerap tampil garang dalam setiap aksi emak-emak aktivis dalam menyuarakan demokrasi dan pembelaan terhadap hak warga bangsa terkait aturan, regulasi dan agama.
Sosok yang humoris, ceplas ceplos apa adanya bagaikan “Singa Betina” saat melakukan orasinya dalam setiap aksi bersama para aktifis lainnya bahkan bersama para aktivis mahasiswa sekalipun.
Beberapa perjuangan Marina Sharon Khadizah di antaranya perjuangan terhadap Islamphobia hasil Resolusi PBB 15 Maret 2021, di mana meminta pemerintah untuk mengatur regulasi tentang “Anti Islamophobia” serta menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Libur Nasional.
Saat ini Marina Sharon Khadizah sang Singa Betina Tangsel mendapat kehormatan untuk bergabung dengan Partai Demokrat sekaligus diberikan kesempatan menjadi Bacaleg dari Dapil Banten 9 dengan nomor urut 10, bagi Marina Sharon Khadizah ini adalah sebuah kesempatan besar untuk memperjuangkan idealisme dan pemikiran nya sebagai seorang aktivis melalui jalur politik sebagaimana para aktivis demokrasi lainnya seperti Ruslan Buton dan Kolonel TNI (Purn) Sugeng Waras yang sama-sama berada di Partai Demokrat.
Saat ini, bagi Marina ini kesempatan besar dalam perjuangan nya yang tidak akan dia sia-siakan dengan semaksimal mungkin, keyakinannya begitu besar akan mampu membuat serta membawa sebuah Perubahan untuk Perbaikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan setidaknya bagi dapilnya Provinsi Banten.
