Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin bertindak bobrok sebagai petugas partai PDIP. Mantan Wali Kota Solo itu justru semakin nyata terlibat atau cawe-cawe di Pilpres 2024.
“Jokowi sebagai petugas partai PDIP, makin bertindak bobrok. Tiada hari tanpa kebohongan dan kemunafikan. Jelang kemerdekaan, rakyat dilecehkan dengan proyek patung Soekarno senilai 10 T,” kata kritikus Faizal Assegaf kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (16/5/2023).
Kata Faizal, di era rezim Jokowi, watak politik perbudakan sangat menyobek hati. Dari jendela mobil mewah presiden, Jokowi gemar melempar secuil bantuan. Melecehkan dan merendahkan martabat manusia.
Sementara di atas meja kekuasaan, berbagai kebijakan dibuat secara culas dan tanpa rasa keadilan. Aneka pajak mencekik, utang menumpuk, obral kekayaan alam dan pesta copet tikus berdasi.
Faizal mengatakan, penyelenggara negara melalui jalur demokrasi curang telah melahirkan penguasa jahat. Bertindak bebas tanpa pengawasan dari perwakilan partai di parlemen. Sama-sama bersekutu menggerogoti negara.
Rakyat dan penguasa dalam praktek bernegara semakin memprihatinkan. Seolah budak melayani majikan. Realitas tak elok itu mempertegas cita-cita dan tujuan kemerdekaan dikhianati.
“Hanya manusia berakal dan beriman yang dapat memahami esensinya kemerdekaan. Mereka tak boleh diam, harus bangkit, bersatu mengakhiri ketidakadilan. Besikap pasif dan cuek, selamanya diperbudak!” pungkasnya.