Jokowi tidak Layak Memimpin Upacara 17 Agustus

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

17 Agustus 1945 adalah tonggak yang sangat penting bagu bangsa Indonesia karena di saat itulah bangsa Indonesia melalui Soekarno dan Hatta telah menyatakan kemerdekaan Indonesia. Sehingga secara de jure teritorial, ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan, beragama, berbudaya, dan pemerintahan Indonesia telah merdeka dari penjajahan Asing.

Walaupun secara de facto bangsa Indonesia belum sepenuhnya merdeka, terutama dalam bidang pendidikan dan sosial bangsa Indonesia masih sangat tertinggal dari bangsa-bangsa lain yang telah merdeka lebih dulu. Tetapi setelah dipimpin oleh para pemimpin yang cerdas, memiliki keinginan yang luhur untuk memajukan bangsa Indonesia serta mencerdaskan kehidupan bangsa akhirnya bangsa Indonesia mulai mengejar ketertinggalan dari bangsa lain.

Di era Soeharto mulai dilakukan pemerataan pendidikan dengan dibangunnya SD-SD Inpres di seluruh Indonesia. Ekonomi terus bertumbuh, ketersediaan pangan sangat cukup sehingga bisa swasembada pangan bahkan ekspor. Harga-harga barang sangat murah, mencari kerja relatif mudah karena dunia usaha masih banyak yang dikuasai oleh pribumi.

Di era Soeharto para oligarki taipan merunduk di hadapan Presiden Soeharto, artinya mereka dalam kendali Presiden RI. Hutang terkendali, teritorial masih utuh, China sangat dibatasi geraknya bahkan Hari Raya Imlek pun bukan menjadi Hari Raya Nasional, baru di era Gus Dur Imlek menjadi Hari Raya Nasional.

Tiga puluh dua tahun memimpin Indonesia Soeharto telah sangat berjasa bagi kemajuan dan kemakmuran Indonesia. Sampai akhirnya Soeharto legowo mundur secara ikhlas karena terjadi demo besar-besaran pada tahun 1998. Nama Soeharto tetap.terukir di hati bangsa Indonesia sebagai Bapak Pembangunan.

Perjuangan membangun bangsa dan negara dilanjutkan di era Habibi, Gus Dur, Megawati (dengan beberapa catatan) dan SBY. Bahkan di era SBY demokrasi tumbuh subur dan hutang kepada Asing menurun drastis.

Namun, di bawah kepemimpinan Jokowi yang penuh dengan tipu-tipu, kebohongan, kezaliman, bahkan pengkhianatan Indonesia semuanya menjadi hancur berantakan kembali, menjadi bangsa yang terjajah lagi, bahkan Jokowi di hadapan para taipan menunduk-nunduk bagaikan seorang jongos kepada majikannya.

Di era Jokowi, aparat penegak hukum dan keamanan sangat kasar kepada rakyat fan galaknya luar biasa, tapi kalau mereka berhadapan dengan orang China langsung tunduk tidak ada nyali dan wibawa. Jokowi telah membuat negara Indonesia menjadi bangsa yang rendah dan hina di hadapan China.

Jokowi adalah penghancur Indonesia, bahkan hendak menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada China. Sudah banyak wilayah teritorial Indonesia yang sudah dikuasai China. Bahkan IKN juga hendak diserahkan kepada China.

Sebutan apa yang pantas bagi seorang Jokowi ? : Pengkhianat, penghancur, pembohong, penipu, atau pahlawan bangsa Indonesia?.

Jokowi sangat tidak pantas memimpin upacara 17 Agustusan karena telah menyakiti pada founding fathers dan para pahlawan kemerdekaan. Pantasnya Jokowi itu dilengserkan lalu dijebloskan ke penjara. Gara-gara seorang Jokowi bangsa ini menjadi bangsa yang tidak jujur, korup, pengemis dan bodoh.

Memalukan!

Bandung, 27 Muharram 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News