Sekber Ksatria Eksponen 98 Dukung Gibran Jadi Pemimpin Masa Depan

Sekber Ksatria Eksponen 98 yang diinisiasi oleh In’AM eL Mustofa dan Anto Kusumayudha melontarkan gagasan radikal dalam proses pergantian kepemimpinan Indonesia mendatang. Masyarakat perlu memiliki keberanian untuk merealisasikan memotong satu atau dua generasi agar rotasi kepimpinan tidak jatuh orang ‘itu-itu saja’. Gibran Rakabuming, secara politik memiliki potensi untuk mewakili generasi muda dalam kancah pergantian kepemimpinan yang akan datang.

Saat dimintai keterangan Anto membenarkan bahwa sebagian Eksponen 98 tidak keberatan jika Gibran mau didorong untuk menjadi bagian dalam suksesi kepemimpinan di Indonesia. Ttidak masalah, yang penting Gibran didukung secara massif oleh masyarakat,” kata Anto Kusumayudha. Ketua umum PPJNA’98. Bahkan Anto Kusumayudha mengaku serius mendukung Gibran dan hal tersebut sudah melalui diskusi dan kajian-kajian kecil para aktivis.

Sedang In’AM eL Mustofa aktivis 90an Jogja, sekarang Direktur Eksekutif LeSPK ( Lembaga Studi Pendidikan dan Kebangsaan) Yogyakarta memberi keterangan bahwa Sekber Ksatria Eksponen 98 merupakan ikhtiar untuk menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia dengan baik. Menurutnya tidak ada salahnya mendorong Gibran untuk tampuk kepemimpinan di Indonesia. Sekber Ksatria Eksponen 98 dengan sumber daya yang dimiliki akan membantu dengan gagasan strategis kepada Gibran. Ada kurang dan lebih pada pemimpin itu wajar, yang penting ada kesanggupan untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Pernyataan sikap dukungan kepada Gibran secara langsung akan disampaikan dalam waktu dekat saat pertemuan dengan Gibran yang sudah diagendakan.

In’AM mengungkapkan pihaknya memiliki sejumlah agenda penting untuk mendorong Gibran sebagai salah satu kandidat pemimpin masa depan. Menurutnya, dan juga diamini oleh Anto pernyataan dukungan ini tak sekadar deklarasi tanpa dukungan berarti. Namun wujud keseriusan pihaknya dalam mendukung Gibran kami lengkapi dengan gagasan.

“Kami juga mengamati bahwa Gibran memang memiliki kemampuan menjadi pemimpin muda, itu terlihat selama Mas Gibran menjadi Wali Kota Solo, dan kami yakin jika dia juga mampu memimpin negeri ini dimasa depan jika diberikan kesempatan,” sambungnya.

“Insyaallah jika Allah menghendaki Mas Gibran untuk pimpin Indonesia kami total mendukung mempersiapkan barisan pendukungnya sekaligus gagasan-gagasan strategis,” kata Anto dalam keterangan via telp, Selasa (8/8/2023).

Ke depannya setelah nanti kami diterima oleh mas Gibran, ungkap Anto dan In’AM, akan melakukan berbagai langkah strategis dan nyata. Salah satunya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh jaringan alumni dan pergerakan lintas angkatan setiap provinsi. Pihaknya juga akan melakukan komunikasi aktif dengan masyarakat, alumni perguruan tinggi dan pemilih pemula adik-adik SMA untuk mendukung Gibran.

Lebih lanjut, Anto mengatakan Sekber Ksatria Eksponen 98 akan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pengusaha, iaspora dan aktivis yang berada di luar negri. Menurutnya, pengusaha dan diaspora Aktivis tak hanya banyak ditemukan di Asia. Namun tersebar di Amerika, Eropa, dan Australia.

Ia menyebut jumlah pengusaha dan mantan aktivis 80an, 90an dan 2000an di luar negeri jumlahnya sangat banyak. Akan kami konsolidasi barangkali seirama dengan gagasan Ksatria Eksponen 98.

Secara terpisah Poltak Ike Wibowo dihubungi secara terpisah mendengar ada Sekber Ksatria Eksponen 98, sebagai hal positif saja. Ia sudah mengenal lama In’AM dan Anto sebagai aktivis pada masanya, jika mereka kemudian bergerak bersama dalam Sekber itu hal lumrah, semoga saja memiliki agenda yang berdaya guna untuk Indonesia ke depan.

Sebagai informasi bahwa Ksatria Eksponen 98 “merupakan jaringan masyarakat sipil, mahasiswa, dan para penggiat demokrasi, yang merasa prihatin terhadap kondisi bangsa ini, politisi sangat mabuk kekuasaan dan cenderung korup,” Oleh karena itu, pihaknya merasa terpanggil kembali untuk mendukung tokoh muda dianggap mampu dan berkomitmen untuk meneruskan program-program pro demokrasi, kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.