Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko norak dan kurang ajar dengan memberikan ancaman kepada Rocky Gerung.
“Belum lepas dari tudingan begal partai Demokrat, kini Moeldoko muncul mengancam Rocky Gerung dengan dalih membela kehormatan presiden. Terlihat makin norak dan kurang ajar di ruang publik,” kata kritikus Faizal Assegaf kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (5/8/2023).
Kata Faizal, Moeldoko tidak pantas menjadi Kepala KSP yang mengancam Rocky Gerung. Kepala KSP pejabat publik yang digaji oleh rakyat. “Perilaku Moeldoko yang kontroversial, sok paling garang dan bertindak bobrok itu, tidak pantas menjadi pejabat publik. Anda digaji untuk melayani rakyat, bukan untuk mengintimidasi,” kata Faizal.
Rakyat adalah tuan, penyelenggara negara wajib bertindak sebagai pelayan. Itu menjadi asas dan prinsip dalam bernegara. Bukan bertindak seolah majikan, lupa diri dan sok paling kuasa.
Terlebih sebagai mantan tentara, kata Faizal, Moeldoko harus sadar, puluhan tahun hidup dari upah rakyat. Senjata, seragam dan seluruh fasilitas militer yang dia gunakan bukan dari warisan nenek moyangnya!
Moeldoko lupa, sejak di barak militer hingga duduk di kursi empuk jenderal, terikat oleh Sapta Marga. Agar berjiwa luhur, cinta negara dan rakyat, bukan pembela kekuasaan secara membabi-buta.
“Lucunya, ketika diberi jabatan sipil, Moeldoko kehilangan jati diri. Tidak tampil sebagai patriot sejati yang amanah, adil dan konsisten membela rakyat. Justru sebaliknya bertindak memalukan,” jelasnya.
Terkesan Moeldoko memaknai negara sebagai lapak kepentingan pribadi. Bahkan berperilaku menjadi tukang pukul pembela kekuasaan. Ihwal tak elok itu jelas sangat melukai nurani publik. Jenderal terbaik di republik ini dan wajib dirujuk adalah Sudirman. Sejak memangku jabatan dan senjata, serta pensiun dari posisi tertinggi militer, tidak pernah menyakiti hidup rakyat.
“Banyak karya keagungan dipersembahkan oleh Jenderal Sudirman. Sosok yang tulus, jujur, amanah dan rendah hati. Anda Moeldoko, tak punya prestasi tapi sangat sombong dan arogan!” pungkasnya.
Sebelumnya, Moeldoko mengaku siap melaporkan Rocky Gerung atas hinaan dan caci maki terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rocky Gerung sebelumnya mengkritisi kebijakan Jokowi dalam membangun IKN dan menyebutnya seorang ‘bajingan tolol’.
“Kalau perlu Moeldoko yang akan laporkan (ke kepolisian),” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Moeldoko pun mendukung sikap relawan Jokowi yang melaporkan Rocky Gerung ke kepolisian. Menurut dia, tindakan para relawan Jokowi sudah tepat.
“Ya sangat tepat. Sangat tepat dan saya dukung sepenuhnya untuk itu,” tambahnya.
Moeldoko menilai hinaan yang disampaikan Rocky Gerung tersebut bermaksud untuk menyerang pribadi Presiden Jokowi. Ia juga berpendapat sikap Rocky sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Karena itu, Moeldoko berharap agar aparat kepolisian mengambil tindakan hukum terhadap Rocky Gerung sesuai aturan yang berlaku.
“Gak bisa ditoleransi. Untuk itu saya juga berharap penegak hukum mengambil langkah-langkah sesuai dengan perundangan yang berlaku. Gak bisa dibiarkan seperti ini. Bernegara ada aturannya, rule-nya jelas gak boleh sembarangan,” jelasnya.
Terkait rencana aksi unjuk rasa 10 ribu relawan Jokowi untuk menuntut penangkapan Rocky Gerung, Moeldoko pun mendukungnya selama mengikuti aturan yang berlaku. Dengan demikian, persoalan-persoalan baru tidak akan muncul.
“Serahkan pada aparat penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah yang tegas,” kata Moeldoko.