Jokowi Itu Memang Seharusnya sudah Mundur

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Di antara manusia paling busuk menurut Imam Ghazali adalah orang yang tidak tahu di dalam ketidaktahuannya. Orang semacam ini harus dijauhi karena sangat berbahaya. Dia akan melakukan kejahatan apa saja tapi dirinya tidak merasa bersalah.

Kalau cuman ungkapan “bajingan” biasanya tertuju pada seseorang yang suka mencuri, merampok, atau mengambil hak orang lain (korupsi). Semua koruptor secara bahasa memang bajingan. Istilah “tolol” menunjukkan seseorang yang bertindak tanpa dipikirkan matang-matang terlebih dahulu, tanpa mempertimbangkan baik-buruknya, manfaat dan resikonya, dan bahaya yang akan menimpa diri dan orang lain. Istilah tolol lebih buruk dari sekedar “dungu”. Yang jadi pertimbangan tindakan orang tipe ini adalah “hawa nafsu”. Sedangkan “pengecut” menggambarkan seseorang yang senangnya main di belakang, tidak berani berhadapan langsung dengan realita dan orang yang tidak menyukainya.

Memang semua sifat itu sepertinya ada dalam diri Jokowi. Dan banyak lagi sikapnya yang lebih jahat. Celakanya, dia itu seorang Presiden Indonesia yang memimpin lebih dari 275 juta jiwa. Bagaimana mungkin seorang Jokowi bisa lolos jadi Presiden ?

Jokowi sebagai Presiden bukan saja harus menerima cacian fan kemarahan rakyatnya yang justru lebih lurus (jujur), cerdas, dan pemberani, tapi begitu tahu rakyat sudah tidak suka dan tidak percaya, sebagaimana diatur dalam Tap MPR Nomor 6 Tahun 2000, Jokowi *sudah seharusnya segera mundur dari jabatannya* bukan malah cari akal bulus dengan membuat tipu daya untuk mempertahankan kekuasaannya. Tindakan Jokowi ini bagi orang yang berakal sehat memang tidak ubahnya seperti itu.

Sebagai contoh adalah sikap Jokowi baru-baru ini yang menyerahkan desain detail IKN ke China dan menyerahkan 340 ribu hektar untuk dikelola China. Atas sikapnya ini Jokowi pantas disebut apa saja yang lebih buruk dari ungkapan Rocky Gerung karena telah “menyerahkan” kedaulatan NKRI kepada bangsa Asing. Silakan sebutan apa yang lebih cocok disematkan kepada Jokowi sebagai Pemimpin Indonesia dengan tindakannya itu ?

Jika mau dirinci satu persatu kejahatan Jokowi (sebagai Presiden), begitu banyaknya : penipu, perampok (korupsi), pendusta, khianat, ingkar janji, penindas rakyat, pelanggar HAM berat, pembunuh karakter, mengorkestrasi kejahatan semua lembaga Negara, mbungkam Anggota DPR/MPR dan Ketum Parpol, serta berhati busuk sehingga Islam dimusuhi, ulama dikriminalisasi, para habaib dizalimi dan diadu domba, umat Islam dimarjinalkan, dll. Sepertinya rakyat sudah kehabisan kata-kata (makian) atas berbagai kejahatan Jokowi.

Tapi kenapa justru Jokowo tidak bereaksi positif dengan cara mengundurkan diri dari jabatannya ? Manusia macam apakah seorang Jokowi itu ? Bahkan mungkin Jokowi Presiden terjahat dari presiden jahat dari presiden-presiden sebelumnya. Dan malah kejahatannya malah ingin diwariskan kepada pemimpin berikutnya, bahkan tidak rela menerima pemimpin yang jujur, cerdas, dan pemberani ?

Kejahatan Jokowi harus segera diakhiri, bukan diwariskan! Rakyat harus bersatu untuk mrnghentikannya.

Bandung, 16 Muharram 1445

Simak berita dan artikel lainnya di Google News