Tak Temui Korban Kanjuruhan, Muslim Arbi: Jokowi tidak Punya Rasa Kemanusiaan

Presiden Joko Widodo tak mempunyai rasa kemanusiaan dengan tidak menemui keluarga korban Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

“Harusnya saat kunjungan kerja ke Malang, Jokowi menemui keluarga korban Kanjuruhan. Namun faktanya, keluarga korban Kanjuruhan justru dihalangi aparat ketika mau ketemu Jokowi. Ini menunjukkan Jokowi tak punya rasa kemanusiaan,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (25/7/2023).

Menurut Muslim, Jokowi lebih suka menemui orang-orang yang memberikan pujian. “Sifat Jokowi suka dipuji bahkan dijilat,” paparnya.

Kata Muslim, kasus Kanjuruhan sampai sekarang tidak menyentuh ke elite PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. “Operator lapangan dalam kasus Kanjuruhan hanya divonis ringan,” jelas Muslim.

Tragedi Kanjuruhan, kata Muslim merupakan peristiwa kemanusiaan yang paling buruk di era Jokowi. “Ratusan orang meninggal dalam pertandingan sepak bola,” ungkapnya.

Viral di media sosial sejumlah warga beradu mulut dengan aparat pemerintah yang ingin menghentikan sebuah aksi. Diterangkan dalam akun Twitter @Rafilsafat, Ibu-ibu tersebut merupakan keluarga korban tragedi kanjuruhan.

Mereka berniat menyambut kedatangan Presiden Jokowi di daerahnya pada Senin (24/07/2023), dengan membentangkan foto dan beberapa poster anak-anak mereka yang menjadi korban.

Namun, akun tersebut menerangkan, keluarga korban justru mendapat perlakuan intimidasi dari para abdi negara.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menjelaskan bahwa pada saat ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasi, Jokowi sudah tiba di Pasar Bululawang

“Saat ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasinya, seperti terlihat dalam video, Bapak Presiden sudah berada di dalam pasar dan tidak mengetahui peristiwa tersebut,” kata Bey dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).

Meski begitu, Bey menjelaskan bahwa ketika tengah berkunjung ke PT. Pindad (Persero) di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Jokowi dilaporkan mengenai ibu-ibu tersebut.

“Bapak Presiden langsung meminta Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay agar kedua ibu tersebut dapat bertemu Bapak Presiden di rumah makan,” kata Bey.

“Namun hingga Bapak Presiden dan rombongan selesai makan, kedua ibu tersebut tidak berhasil ditemukan sehingga tidak bisa dihadirkan di rumah makan,” tambahnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News