PDIP tak Berubah, Politikus PSI: 2024 Ganjar belum Bisa Menjadi Presiden

Ganjar Pranowo tidak akan bisa menjadi Presiden Indonesia 2024 jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak berubah.

“Saya harus mulai menerima kenyataan bahwa, kalau PDIP tidak berubah, 2024 belum menjadi tahun Ganjar menjadi Presiden,” kata politikus PSI Ade Armando di akun Twitter-nya.

Ade juga mempertanyakan konsistensi pernyataan kader PDIP terkait ide kemeja garis lurus hitam yang dipakai Ganjar Pranowo. “Ide kemeja garis lurus hitam putih yang dipakai tim Pak Ganjar itu datang dari siapa ya? mula-mula Pak Ganjar bilang itu ide Pak Jokowi. Sekarang Pak FX Rudy yang ketua PDIP Solo bilang itu ide dia. Tapi Pak Rudy bilang, kata Pak Ganjar kke dia, itu perintah bu Mega,” ungkapnya.

Ade Armando membongkar ada kontrak politik antara Ganjar Pranowo dengan PDIP dalam pencalonan sebagai presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Informasi itu diakui Ade disampaikan oleh orang terpercaya.

“Ya kalau itu sosok yang tidak kredibel enggak mungkin-lah saya ungkapkan kepada publik. Justru yang jadi masalah karena yang bicara itu kepada saya adalah orang yang saya percaya, memang orang itu bukan orang yang sekedar menyebarkan hoaks ya, karena dia juga sepengetahuan dia seperti itu,” kata Ade dalam program News Maker MetroTV, Sabtu (17/6).

Ade ogah membongkar identitas informannya. Namun, relawan Ganjar Pranowo itu menyebut sosok yang membocorkan informasi itu kepadanya adalah bukan orang PDIP.

“Tapi orang yang tahu banyak tentang apa yang terjadi di dalam PDIP,” ujarnya.

Ade juga membantah mendapatkan informasi dari Ganjar langsung. Sebab, Ganjar telah membantah isu kontrak politik itu.

Menurut Ade, sosok yang memberitahu informasi itu bukan satu orang melainkan sejumlah orang. Sebagian orang itu dekat dengan PDIP, sebagian lain di luar PDIP.

Namun, dia menyatakan tidak akan memberitahu sosok yang membocorkan informasi tersebut. “Saya harus menghargai, menghormati orang yang menyampaikan informasi ini kepada saya, karena saya berjanji tidak akan menyampaikan namanya kepada siapapun,” ungkap Ade.

Ade menyebut yang terpenting adalah ia selaku relawan ingin mengungkapkan kepada publik. Karena ia tak ingin masyarakat yang mendukung Ganjar tertipu.

“Syukur-syukur enggak ada kontrak tersebut, paling tidak sekarang Ganjar sudah mengatakan tidak ada itu ya. Nah, masyarakat kan bisa menilai saya bisa menilai apakah ada atau tidak ada, tapi paling tidak saya berkewajiban mengingatkan bahwa ada kabar semacam itu kalau tidak benar ya kita katakan itu tidak benar,” ujar Ade.

Ade menegaskan informasi itu tidak boleh ditutup-tutupi. Dia ingin informasi kontrak politik antara Ganjar dan PDIP dibicarakan secara terbuka, agar tidak ada isu liar beredar di antara pendukung Ganjar. “Mendingan sekalian kita buka kartu kita di meja gitu kalau istilah-istilah ini ya istilah populernya,” ucap Ade.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News