Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendirikan partai politik yang pengurusnya berasal dari para relawan yang selama ini mendukung mantan Wali Kota Solo itu di Pilpres 2014 dan 2019.
“Info A1, Jokowi akan mendirikan partai politik bersama para relawan,” kata Penasihat Repdem Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (25/5/2023).
Partai politik bentukan Jokowi, kata Beathor tidak lepas arah dukungan di Pilpres 2024. “Hari ini beredar berita Ketua Projo Budi Arie, berita Prabowo ketemu Jokowi dan pengaruh suara Relawan Jokowi beralih ke Prabowo,” papar Beathor.
Beathor menyarankan koalisi PDIP-Gerindra segera diumumkan sebelum Jokowi mengumumkan pendirian partai politik. “Sebelum terlambat, ada baiknya segera diumumkan Paslon Gerindra PDIP, Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo,” jelas Beathor.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) A. Khoirul Umam menilai ada peluang koalisi Gerindra-PDIP di Pilpres 2024.
Umam menganalisa, peluang itu atas dasar 3 argumentasi. Pertama, Gerindra dan PDIP bisa melakukan trade-off (tarik ulur) untuk saling menguatkan. Tujuannya, untuk mencapai kemenangan di Pemilu 2024 mendatang.
Sebab, kata Umam, selaku capres Prabowo memiliki basis elektoral yang cukup terjaga meskipun elektabilitas Gerindra belum mampu melampaui PDIP. Di sisi lain, PDIP masih bertahan sebagai partai dengan kekuatan paling prima menjelang Pemilu 2024.
“Dua kekuatan itu bisa bersimbiosis hingga melahirkan mesin politik yang prima, terlebih jika PKB bersedia bertahan di koalisi, untuk mengonsolidasikan dukungan basis pemilih Nahdliyyin,” demikian analisa Umam.