Polisi RW, Baunya tidak Sedap

Oleh: Memet Hakim, Pengamat Sosial dan Ketua Wanhat APIB

Polisi RW berpotensi menjadi pemain penting pada Pilpres 2024. Polisi RW punya kewenangan utk gentayangan di malam pada hari tenang menjelang pencoblosan. Mereka bisa menjadi jalur paling taktis pengiriman dan pembagian duit politik kpd konstituen2 Ganjar, sekaligus mereka sgt efektif menghadang pergerakan lawan team capres kubu yg berbeda.. Polisi bermain spt ini sudah terjadi pada Pilkada. Mari kita lawan. “Itulah tulisan yg kita baca dibanyak pesan”.

Nah belum apa2 polisi sudah dicurigai seperti itu, kenapa ya ? Kasian juga polisinya. Yang jelas rekam rejak polisi itu banyak negatifnya dibanding positipnya. Apalagi saat pilpres yl kabarnya ada 700 orang petugas KPPS wafat dan oleh Tito Karnavian (saat itu jadi Kapolri) tidak boleh divisum, padahal menurut dokter itu tanda keracunan, malah dokternya yg ditekan polisi. Oleh karena itulah rakyat mengganggap polisi pelakunya. Banyak kasus menjadi tidak jelas, seperti kasus Sambo, km 50, kasus pembunuhan Letkol purn M. Mubin, kasus ijazah palsu, dll. Banyak polisi baik, jadi ikut tercemar namanya.

Hitung-hitungan matematik juga tidak nyambung. Jumlah personel kepolisian tercatat sebanyak 579.000 orang, 5 negara paling banyak polisinya di dunia (TacticalinPolice. com, 28 February 2022). Jumlah kelurahan 8.506 + 74.961 desa = 83.467. jika masing-masing memiliki 6 RW, maka kebutuhan polisi = 500.802 personel. Habislah seluruh personil polisinya ditugaskan jafi polisi RW.

Jika di pulau Jawa saja, terdapat sekitar 25.000 Desa/Kelurahan x 6 RW, maka kebutuhan personil polisi adalah 150.000 personil. Sekitar 26% dari total personil. Kekuatan polisi berkurang 26 % sudah terasa sulit untuk mobilisasi apalagi jika seluruh personil digunakan. Jika dikurangi polantas, RS, tentu prosentasenya bertambah lagi. Jika tambah personil lagi malah memberatkan rakyat. “Jadi jelas ide ini tidak tepat”

Lebih lanjut, Kapolri menuturkan, saat ini Korps Brimob Polri didukung dengan sejumlah 45.108 orang personel.

Kapolri sedang mempersiapkan Brimob menjadi 36.000 orang, dipimpin bintang 3. Personil Brimob sekarang berjumlah 8.081 personel berdinas di Mako Brimob. Sedangkan 37.027 personel tersebar di 34 Satuan Brimon (Satbrimob) serta Pusat Pendidikan Korps Brimob (Pusdikbrimob), Bangka Tribunnews, 14.06.2022. Nah alih ingin mengembangkan jumlah personil Brimob, justru seharusnya yg ditingkatkan fungsi intelnya, bukan jumlah orangnya. Semakin banyal polisi semakin tinggi biayanya dan tentu semakin banyak penyimpangannya (lihat kasus Sambo, Densus 88, Tedy, Satgasus, dll).

Ingat polisi adalah petugas sipil bukan militer. Personil Brimob yang dipersenjatai laras panjang itu untuk tujuan apa sih sebenarnya ? Tidak jelas fungsinya. Sebaiknya pasukan yg dididik secara militer ini digabungkan saja dengan TNI yang jelas tugasnya. Sehingga polusi benar-benar fokus dibidang keamanan rakyat, korupsi, miras, Judi, narkoba, dan lalulintas yang sampai sekarang rasanyanya gak pernah beres, malah skalanya meningkat Jika perlu bantuan anti teror oan tinggal minta ke TNI. Perlu penjinak bom tinggal minta ke TNI. Kalau tidak salah TNI memiliki 3 satuan anti teror lho di ke-3 angkatannya.

Gagasan Polisi RW uni tidak jelas tujuannya. Jangan-jangan ada hidden agenda menjelang pilpres 2024 ini saja. Jika hanya untuk pilpres lucu juga ya, terlihat betapa paniknya rezim, menghadapi rakyat jelata. Kepanikan ini merupakan indikasi kekalahan rejim. Jika polisi digunakan untuk tujuan pemenangan capres plat merah, jangan salahkan rakyat jika mereka marahnya tidak terbendung lagi. Jangan dianggap rakyat tidak bisa marah, apalagi emak2.

Jika tujuannya untuk mengamati TKA Cina baik yang legal ataupun ilegal, tentu itu hagus sekali. Jika untuk membantu menkeu untuk mengamati kekayaan para konglomerat itu juga positif. Jumlahnya tidak perlu sebanyak itu, cukup di spot ttt aja, lagian ada Banpol yg direkrut secara lokal. Masyarakat mencium bau tidak sedap atas kebijakan ini, berdasarkan rekam jejak polisi.

Jangan sampai kepercayaan pada polisi yang sudah rendah itu, menjadi semakin rendah dan bahkan jadi lelucon.

Bandung 19.05.2023