NII Crisis Center Kaitkan Penembakan MUI Pusat dengan Pesantren Al Zaytun Indramayu

Penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat diduga terkait dengan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

“Saat ini pesantren Al Zaytun sudah cukup terpojok dengan isu ritual ibadah madzhab Bung Karno, ini ditambah lagi dengan hasil penelitian MUI yang kemungkinan besar akan dijadikan landasan aparat untuk menindak tegas gerakan NII dan pesantren Alzaytun,” kata Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5).

Dugaan Ken menguat lantaran pelaku penyerangan kantor MUI juga mengaku sebagai nabi saat memaksa ingin bertemu Ketua Umum MUI KH Miftahul Achyar. Hal ini juga sesuai dengan doktrin NII yang menganggap bahwa kenabian belum ditutup oleh Nabi Muhammad.

“Dalam doktrin NII,? nabi itu seperti seorang lurah, orangnya boleh meninggal tapi jabatan akan terus berlanjut sampai kiamat, makanya para pengikut kelompok NII juga mengaku sebagai nabi baru,” ujar Ken.

Atas peristiwa ini, Ken berharap aparat keamanan khususnya pemerintah bergerak cepat. Sebab, penindakan terhadap aliran sesat diperlukan agar tak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Kami berharap, pemerintah dan aparat menindaklanjuti hasil temuan MUI dengan mengusut tuntas ajaran sesat dan menyesatkan NII yang berpusat di Pesantren Al Zaytun Indramayu,” pungkas Ken.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News