Bos Cyrus Network: Anies tak Tobat dari Politik Identitas

Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dituding masih menggunakan politik identitas yang membahayakan demokrasi dan persatuan demi menaikkan elektabilitas serta kemenangan di Pilpres 2024.

“Anies bilang dan jadi judul berita bahwa politik identitas tidak bisa dihilangkan, bagaimanapun ada politik identitas. Jadi kalau ada calon yang bertarung laki-laki dan perempuan maka ada identitas yang mengemuka jadi perdebatan. Kalau calonnya beda agama, maka muncul ke permukaan perbedaan agama. Sayangnya Anies tidak menyebut perbedaan suku akan terjadi politik identitas. Kalau saya menangkap di sini, Anies tidak mau bertobat tentang politik identitas,” kata Bos Cyrus Network Hasan Nasbi dalam video yang beredar di YouTube.

Baca juga:  Debat Capres, PPJNA 98: 2 Alumni UGM 'Keroyok' Purnawirawan Jenderal

Kata Hasan, penjelasan Anies tentang politik identitas menunjukkan mantan Rektor Universitas Paramadina itu ingin menutupi kasus Pilkada DKI Jakarta yang penuh dengan politisasi agama.

“Anies mau tutup mata, apa yang terjadi di Pilkada Jakarta 2017. Yang terjadi perbedaan kontestasi itu Pilkada DKI 2017,” paparnya.

Hasbi mengatakan, politik identitas bisa dimainkan seperti yang menimpa Jokowi dianggap non-muslim.

“Bahkan Pilpres 2014 Jokowi dan JK dianggap tidak mewakliki Islam, padahal Jokowi Islam dan wakil JK Ketua Dewan Masjid Indonesia. Pilpres 2019 Jokowi-KH Maruf Amin icon non muslim. Ini menunjukkan politik identitas adanya keinginan dan itu bisa dimainkan,” jelasnya.

Baca juga:  Selasa Atau Rabu, PPJNA 98 akan Laporkan Gatot Nurmantyo & Presidium KAMI ke Bareskrim Mabes Polri