Joko Widodo (Jokowi) berperan sangat besar mengurusi calon presiden (capres) karena mempunyai beban program Ibu Kota Negara (IKN) yang harus dilanjutkan presiden terpilih 2024.
“Begitu dominannya peran Jokowi dalam mengurusi Capres 2024 sebagai akibat beban program IKN itu untuk dilanjutkan oleh Presiden terpilih 2024 tersebut,” kata Penasihat Repdem Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (5/4/2023).
Kata Beathor, munculnya Koalisi Besar yang didukung Presiden Jokowi namun belum mengumumkan nama bakal capres yang diusung. “Lantas apa yang ditunggu 5 Parpol Koalisi Besar itu, kapan berani umumkan Paslonnya?” ujar Beathor.
Beathor meminta Jokowi memberikan nama capres yang didukung Koalisi Besar terlebih di dalamnya ada nama Prabowo dan Airlangga yang sudah diputusakn sebagai capres dari masing-masing partai.
“Jokowi harus jawab dunk kenapa buang waktu lagi. Kasihan Prabowo yang sudah diumumkan capres dari Gerindra dan Airlangga capres dari Golkar,” ungkap Beathor.
PDIP, kata Beathor yang sudah memenuhi PT 20 persen bisa mengajukan kadernya sendiri. “Di lain sisi tersisa koalisi PDIP, apakah sesama Kader sendiri, atau ajak Profesor Mahfud MD,” kata Beathor.
Beathor mengatakan, Koalisi Perubahan bisa bubar jika MA mengabulkan PK Moeldoko. “Sementara Demokrat digerogot Moeldoko dengan PK ke MA, jika AHY kalah maka Koalisi Perubahan itu batal ikut 2024,” pungkasnya.