Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah, Pleret, Bantul Yogyakarta KH. Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered merupakan orang yang tidak peduli dengan agamanya atas pernyataannya yang meminta para habaib berhenti berdakwah di Indonesia karena bikin kacau dan menakuti pribumi.
“Contoh orang yang tidak peduli dengan agamanya,” kata Habib Noval Assegaf di akun Twitter-nya, Ahad (19/3/2023).
Habib Noval mengatakan seperti itu menanggapi berita terkait berita berjudul “Gus Fuad Pleret Minta Para Habaib Berhenti Berdakwah di Indonesia: Bikin Kacau dan Menakuti Pribumi”
Sebelumnya Gus Fuad meminta para habaib berhenti berdakwah di Indonesia karena membuat gaduh dan menakuti-nakuti pribumi.
“Habib-habib berhenti berdakwah di Indonesia, Kebanyakan merusak. 100 habib yang ceramah yang benar hanya 2 atau 3 yang lainnya bikin kacau, gaduh, menakut-nakuti pribumi,” kata Gus Fuad Pleret dalam ceramah yang beredar di YouTube beberapa waktu lalu.
Gus Fuad mengatakan, para habaib yang mendakwahkan Islam secara keras justru membuat sebagaian umat Islam menjadi murtad.
“Saya dapat laporan banyak, gara-gara gerakan Islam keras itu banyak orang Islam murtad. Materi dakwah itu kasih sayang Rasulullah, bukan mempolitisi agama, agama unuk politik ngacam-ngancam itu merusak,” jelas Gus Fuad Pleret.
Gus Fuad mengatakan, biar para pribumi yang mengurusi berdakwah bukan oleh orang pendatang dari hadramaut Yaman.
“Para Habaib generasi pertama membuat orang Islam masuk Islam. Sekarang para Habaib membuat murtad orang. Para Habaib berhenti berdakwah. Biar pribumi ngurusi pribumi. Rasullah mengatakan, tamu jangan jadi imam,” tegas Gus Fuad.
Selain itu, kata Gus Fuad Pleret, Pusat kewalian dunia ada di Kalimantan Selatan, Martapura, Sekumpul.
“Kita berkewajiban menjaga umatnya Rasulullah dan dunia ilmu marifatnya menginduk ke guru Sekumpul. Pusat ahlussunah waljamaah pusatnya di Kalsel,” pungkasnya.