Allah SWT selalu menjaga kitab suci Al Quran termasuk dari upaya memalsukan ayat-ayat di dalamnya.
“Takkan pernah ada kitab suci yang terbakar,” Eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di akun Twitter-nya @lukmansaifuddin, Ahad (29/1/2023).
Menurut Lukman, para pembakar kitab suci terbakar dari kebencian yang disebabkan ketidaktahuan. “Yang terbakar adalah kebencian dan murka pembakarnya oleh ketidaktahuannya sendiri,” ungkapnya.
Kata Lukman, agama sudah pasti terhormat, Tuhan sendiri yang menjaganya. “Yang perlu dibela adalah kehormatan umatnya, dengan cara memberi tahu, menyadarkan, dan mengingatkan untuk tidak membakar hawa nafsunya,” jelas Lukman.
Pembakaran dilakukan seorang politisi anti-imigran bernama Rasmus Paludan di Swedia. Ia membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di kota Stockholm.
Paludan merupakan pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan Denmark. Protes yang dilakukan Paludan terhadap Islam tersebut adalah upaya untuk mengkritik NATO, Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
Seperti diketahui, Swedia dan Finlandia tahun lalu mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah serangan Rusia ke Ukraina. Semua, 30 negara anggota NATO, harus menyetujui tawaran mereka.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pun mengecam aksi tersebut sebagai “tindakan yang sangat tidak sopan”. Aksi itu juga meningkatkan ketegangan dengan antara Swedia dan Turki.
“Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi apa yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan,” tegas Kristersson dalam cuitannya.
Dia pun bersimpati dan meminta maaf kepada umat Muslim di seluruh dunia. “Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini,” ucapnya.